UAH juga mengingatkan bahwa rasa putus asa adalah salah satu bentuk kelemahan iman. Sebaliknya, iman yang kokoh akan membuat seseorang tetap bertahan meskipun dalam kondisi yang paling sulit.
“Setiap ujian yang Allah berikan, itu sesuai dengan kemampuan kita. Allah tidak akan memberikan sesuatu di luar batas kemampuan hamba-Nya,” tambahnya.
Mendekat kepada Allah dalam situasi sulit, menurut UAH, akan membawa ketenangan batin. Hati yang tenang adalah tanda keberkahan dari Allah.
“Kita hanya perlu menyebut nama-Nya, memohon kepada-Nya, dan menyerahkan segalanya. Saat itulah kita akan merasakan ketenangan yang luar biasa,” ujarnya.
Lebih lanjut, UAH menekankan bahwa kasih sayang Allah tidak hanya dirasakan melalui kemudahan, tetapi juga melalui ujian.
“Hikmah tersebut akan terlihat ketika seseorang mampu bersabar dan terus berusaha mendekat kepada Allah. Sabar adalah kunci utama untuk memahami kasih sayang Allah,” katanya.
UAH juga menyoroti pentingnya doa dalam setiap kondisi hidup. Doa adalah wujud komunikasi langsung antara hamba dengan Tuhannya, tanpa perantara.
“Allah sangat dekat dengan hamba-Nya yang berdoa. Jangan pernah ragu untuk memohon kepada-Nya,” ujarnya.
Untuk itu, UAH mengajak umat untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi ujian hidup. Dengan mendekat kepada Allah, semua kesulitan akan terasa lebih ringan.
“Yakinlah, setiap kesulitan yang Anda alami adalah bentuk kasih sayang Allah yang ingin melihat Anda lebih dekat kepada-Nya,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini