bukamata.id – Direktur Terap Festival #1 Akademisi sekaligus penulis, Sahlan Mujtana mengaku merasakan dampak yang luar biasa menjadi penerima manfaat dari Dana Indonesiana.
Bahkan, diakui Sahlan, dukungan pendanaan tersebut membuat jangkauan keterlibatan publik menjadi lebih luas.
“Karya yang saya buat atau ciptakan basically harus melibatkan publik yang beragam dan bukan seni eksklusif. Saya concern disana, karena publik menjadi bagian penting, tidak hanya objek. Dengan adanya pendanaan ini, keterlibatan publik pada karya dapat lebih luas jangkauannya,” ungkap Sahlan pada acara Inspira Talk yang digagas BPK Wilayah IX di RRI Bandung, belum lama ini.
Perlu diketahui, program Dana Indonesiana merupakan titik puncak dari amanat pembentukan dana perwalian kebudayaan yang diatur dalam UU Pemajuan Kebudayaan. Program tersebut, tentunya menjadi peluang bagi para pelaku dan organisasi seni di Indonesia yang masih memiliki ketergantungan terhadap dukungan dana eksternal.
Terlebih, tidak banyak dari para pelaku dan organisasi yang mampu bertahan serta menjamin keberlanjutan produksi karya serta lembaga secara mandiri. Lahirnya program Dana Indonesiana juga dalam pasal 49 ayat (1) UU tahun 2021 tentang Dana Abadi Pendidikan yang mengatur dana abadi kebudayaan. Hingga tahun 2024, tercatat lebih dari 600 penerima manfaat yang menyebar di seluruh Indonesia dalam berbagai kategori.
Sahlan mengakui merasakan hal itu. Apalagi, paparnya, visi yang diterapkan pada Terap Festival yaitu membuka akses pertunjukan teater bagi masyarakat dengan memanfaatkan ruang publik, serta membangun kesadaran sosial, budaya dan politik melalui interaksi dan partisipasi langsung antara teater, seniman, dan audiens.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini