Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

PETAPA RAJA, Solusi Inovatif Sumedang Angkat Derajat Buruh Tani Tanpa Lahan

Rabu, 21 Mei 2025 15:45 WIB

Program Barak Militer Dedi Mulyadi Tuai Kritik, PKS Soroti Pelanggaran Hak Anak

Rabu, 21 Mei 2025 15:20 WIB

Program Barak Militer untuk Anak Nakal Dikritik, Dedi Mulyadi: Di Mana Letak Salahnya?

Rabu, 21 Mei 2025 14:58 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • PETAPA RAJA, Solusi Inovatif Sumedang Angkat Derajat Buruh Tani Tanpa Lahan
  • Program Barak Militer Dedi Mulyadi Tuai Kritik, PKS Soroti Pelanggaran Hak Anak
  • Program Barak Militer untuk Anak Nakal Dikritik, Dedi Mulyadi: Di Mana Letak Salahnya?
  • Kabar Baik! Gaji ke-13 Tetap Cair untuk PPPK yang Dilantik Mei 2025, Ini Syaratnya
  • Bandung Dilanda Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Longsor hingga Akhir Juni
  • Rumor Transfer Persib 2025: 6 Pemain Jadi Bidikan, 7 Dilepas
  • Dirumorkan Gabung Dewa United, Edo Bakal Touring ke Tangerang
  • Long Weekend Menanti, Ini Jadwal Libur Idul Adha 2025
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 21 Mei 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Gaya Hidup

Sejarah dan Warisan Konferensi Asia Afrika bagi Dunia

Rina Rahadian SusanaSelasa, 29 April 2025 13:00 WIB
Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar pada 18–24 April 1955. Foto: Dok. Humas Pemkot Bandung.

bukamata.id – Sejarah dunia mencatat momen penting yang lahir di jantung Kota Bandung, ketika puluhan negara dari dua benua, Asia dan Afrika, berkumpul dalam satu panggung besar untuk menyuarakan kemerdekaan, solidaritas, dan perdamaian.

Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar pada 18–24 April 1955 menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan membuka jalan kerja sama antara negara-negara berkembang.

Awal Mula Konferensi Asia Afrika

KAA diselenggarakan atas prakarsa lima negara: Indonesia, India, Pakistan, Burma (sekarang Myanmar), dan Sri Lanka. Tujuan utamanya adalah membangun solidaritas antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang kala itu masih berjuang untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan.

Bertempat di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, konferensi ini dihadiri oleh 29 negara peserta dengan tokoh-tokoh besar seperti Soekarno, Jawaharlal Nehru, Gamal Abdel Nasser, dan Zhou Enlai.

Baca Juga:  Jadwal Buka Puasa 4 Maret 2024 di Wilayah Kota Bandung dan Sekitarnya

Konferensi ini menghasilkan Dasasila Bandung, sepuluh prinsip dasar yang menjadi pedoman hubungan antarbangsa, seperti penghormatan terhadap kedaulatan, non-intervensi, dan penyelesaian konflik secara damai.

Dampak KAA bagi Dunia

Konferensi Asia Afrika bukan sekadar pertemuan diplomatik biasa. Ia menjadi inspirasi bagi berdirinya Gerakan Non-Blok dan memperkuat posisi negara-negara Dunia Ketiga dalam tatanan geopolitik global.

KAA menunjukkan bahwa negara-negara baru merdeka memiliki suara dan kekuatan dalam percaturan dunia, tanpa harus menjadi bagian dari blok Barat atau Timur yang bersaing saat itu.

Baca Juga:  Asah Keterampilan Pelaku Ekraf di Bandung, Komisi X DPR RI Gelar Pelatihan Public Speaking

Gedung Merdeka kini menjadi Museum Konferensi Asia Afrika, sebuah tempat bersejarah yang perlu dijaga dan dirawat sebagai simbol penting dalam sejarah dunia serta menjadi pusat edukasi bagi generasi muda.

Menghidupkan Nilai-Nilai Dasasila Bandung

Nilai-nilai yang terkandung dalam Dasasila Bandung, seperti perdamaian, anti-kolonialisme, dan kerja sama antarnegara, harus terus diinternalisasi dalam kebijakan luar negeri Indonesia serta dalam pendidikan generasi muda. Semangat KAA harus menjadi bagian dari DNA bangsa ini.

Menggelar Kegiatan Rutin dan Reflektif

Peringatan tahunan Konferensi Asia Afrika bukan hanya seremoni. Harus ada seminar, diskusi publik, dan pertukaran budaya yang dapat menghidupkan kembali semangat solidaritas lintas bangsa dan menegaskan kembali komitmen untuk perdamaian dunia.

Baca Juga:  Kaesang Turun Gunung Menangkan Pasangan Arfi-Yena di Pilwalkot Bandung

Meningkatkan Diplomasi Kultural

Bandung, sebagai kota lahirnya KAA, berpotensi menjadi pusat diplomasi budaya dengan memperkuat kerja sama dengan negara-negara Asia dan Afrika melalui festival budaya, pameran, dan pariwisata sejarah. Ini adalah cara yang efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai KAA kepada dunia global.

Warisan Dunia yang Tak Tergantikan

Konferensi Asia Afrika adalah warisan besar yang bukan hanya milik Indonesia, tetapi juga dunia. Mengenangnya bukan sekadar melihat ke masa lalu, tetapi juga menjadikannya inspirasi untuk membangun masa depan dunia yang lebih adil, damai, dan setara.

Berita Lainnya

Berperan Penting dalam Diplomasi Global, Simak Sejarah Konferensi Asia Afrika Taman Dewi Sartika: Oase Hijau di Tengah Kota Bandung yang Penuh Sejarah Sejarah Kota Bandung: Dari Danau Purba hingga Jadi Kota Kreatif Dunia
KAA Konferensi Asia-Afrika Kota Bandung sejarah
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Long Weekend Menanti, Ini Jadwal Libur Idul Adha 2025

Rabu, 21 Mei 2025 11:20 WIB

Idul Adha 2025 Kapan? Ini Tanggal Resmi Versi Kemenag, Muhammadiyah dan NU

Rabu, 21 Mei 2025 09:00 WIB

Cek Penerima PIP 2025 Lewat HP: Pakai NISN & Nama Ibu, Lengkap untuk SD, SMP, SMA/SMK

Rabu, 21 Mei 2025 08:30 WIB

Mengenal Gedong Cai Tjibadak, Sumber Air Bersejarah dan Oase Alam di Bandung

Rabu, 21 Mei 2025 04:00 WIB

Liburan ke Kuningan? Ini 5 Destinasi Alam Paling Indah yang Sayang untuk Dilewatkan

Selasa, 20 Mei 2025 11:15 WIB

10 Urban Legend Bandung Paling Seram 2025: Dari Sekolah Berhantu hingga Terowongan Gedung Sate

Selasa, 20 Mei 2025 06:00 WIB
Terpopuler

Edubot Gandeng UI dan UPI, Hadirkan AI Pendidikan Sesuai Kurikulum Indonesia

Selasa, 20 Mei 2025 15:39 WIB

Lemhannas Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi: Barak Militer Bukan Tempat Rehabilitasi

Selasa, 20 Mei 2025 19:00 WIB

Gempa Bumi Sumedang Hari Ini M3,7: Pusat di Darat, Analisis BMKG dan Potensi Susulan

Rabu, 21 Mei 2025 08:12 WIB

Besaran TPP PPPK 2025 Naik? Ini Rincian Tunjangan Berdasarkan Golongan

Minggu, 18 Mei 2025 14:45 WIB

Misteri Weton Jumat Pahing: Membedah Karakter, Rezeki, Cinta, dan Masa Depan dalam Tradisi Jawa

Jumat, 25 April 2025 10:17 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.