bukamata.id – Stadion Sidolig merupakan salah satu stadion tertua di Indonesia, yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat.
Dibangun pada awal abad ke-20, stadion ini awalnya dikenal dengan nama “Sport in de Openlucht is Gezond”, bahasa Belanda yang berarti olahraga di ruang terbuka itu sehat. Nama tersebut kemudian disingkat menjadi Sidolig, yang hingga kini tetap melekat sebagai identitas stadion bersejarah ini.
Sejarah Stadion Sidolig dan Masa Penjajahan
Pada masa penjajahan Belanda, Stadion Sidolig dikelola oleh klub-klub sepak bola Belanda, seperti VBBO (Voetbal Bond Bandoeng en Omstreken). Pada masa itu, masyarakat pribumi belum memiliki kebebasan untuk menggunakan stadion ini sebagai fasilitas olahraga umum.
Kondisi ini mulai berubah ketika Persib Bandung didirikan pada tahun 1933. Sejak saat itu, perjuangan klub untuk mendapatkan akses ke Stadion Sidolig menjadi simbol perlawanan non-kekerasan melalui olahraga. Sejarah stadion Sidolig tidak bisa dipisahkan dari semangat juang masyarakat Bandung dalam memperjuangkan kesetaraan di bidang olahraga.
Sidolig Pasca Kemerdekaan dan Renovasi Modern
Setelah Indonesia merdeka, Stadion Sidolig mulai bertransformasi. Stadion ini perlahan digunakan oleh Persib Bandung sebagai tempat latihan dan pertandingan.
Seiring waktu, fasilitas stadion mengalami berbagai renovasi untuk mendukung event-event besar, seperti PON XIX tahun 2016, serta persiapan untuk Piala Dunia U-20 dan U-17.
Renovasi tersebut mencakup peningkatan fasilitas tribun penonton, ruang ganti pemain, kualitas rumput lapangan, hingga sistem pencahayaan yang kini telah sesuai dengan standar FIFA.
Peran Stadion Sidolig Saat Ini
Meski saat ini Stadion Sidolig bukan lagi menjadi stadion utama bagi Persib Bandung, fungsinya tetap vital. Stadion ini digunakan sebagai tempat latihan tim, pertandingan level lokal, dan juga pembinaan usia dini.
Lebih dari sekadar tempat olahraga, Stadion Sidolig di Bandung adalah simbol sejarah panjang dan perkembangan sepak bola Indonesia. Stadion ini menjadi monumen hidup yang merekam perjuangan sosial melalui olahraga, sekaligus menjadi bagian penting dari identitas kota Bandung.