Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 18 Juni 2025, Cek Lokasinya

Rabu, 18 Juni 2025 03:00 WIB

Kuliner Khas Indramayu: 10 Makanan Tradisional yang Bikin Ketagihan

Rabu, 18 Juni 2025 02:00 WIB

Kamu Pasti Nggak Nyangka! Ini 7 Tempat Wisata Alam di Indramayu yang Kecantikannya Bikin Lupa Pulang

Rabu, 18 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 18 Juni 2025, Cek Lokasinya
  • Kuliner Khas Indramayu: 10 Makanan Tradisional yang Bikin Ketagihan
  • Kamu Pasti Nggak Nyangka! Ini 7 Tempat Wisata Alam di Indramayu yang Kecantikannya Bikin Lupa Pulang
  • Temukan Keunikan Nasi Kalong Bandung, Santapan Malam tanpa MSG yang Menggoda
  • PSSI Batalkan Pemanggilan Dua Pemain Persib untuk TC Timnas U23 Indonesia 2025
  • Harga LPG 3 Kg di Bandung Naik, Warga Diminta Tenang dan Tidak Panic Buying
  • Heboh! Malut United Pecat Pelatih Imran Nahumarury dan Direktur Teknik Yeyen Tumena
  • KAI Gandeng INKA: Investasi Rp14,87 Triliun untuk Modernisasi Transportasi Nasional
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Gaya Hidup

Sosok Mbok Yem: Bukan Hanya Pemilik Warung, tapi Cahaya di Puncak Dingin Lawu

Putra JuangKamis, 24 April 2025 11:00 WIB
Mbok Yem. (Foto: X)

bukamata.id – Mbok Yem, yang bernama lengkap Wakiyem, adalah seorang wanita yang dikenal sebagai pemilik warung legendaris di puncak Gunung Lawu.

Warungnya berada di ketinggian sekitar 3.150 meter di atas permukaan laut dan telah menjadi tempat singgah yang sangat membantu bagi para pendaki.

Sayangnya, Mbok Yem dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (23/4/2025), di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada usia 82 tahun. Beliau menderita pneumonia.

Mbok Yem dikenal ramah dan selalu menyediakan makanan sederhana dengan harga terjangkau bagi para pendaki yang kelelahan dan kedinginan. Warung nasi pecelnya sangat dirindukan oleh banyak pendaki Gunung Lawu.

Baca Juga:  5 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula

Sosok Mbok Yem

Lahir dan tumbuh di lereng Gunung Lawu, Mbok Yem telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman mendaki gunung yang ikonik ini sejak tahun 1980-an.

Dengan semangat pantang menyerah, beliau mendirikan dan mengelola warung yang menjadi penyelamat bagi ribuan pendaki yang kelelahan dan kedinginan.

Warungnya bukan sekadar tempat bertransaksi makanan dan minuman, tetapi juga menjadi simbol keramahan dan harapan di tengah kerasnya alam.

Menu andalan warung Mbok Yem yang sederhana, seperti nasi pecel hangat, tempe goreng, dan minuman panas, terasa begitu istimewa di ketinggian.

Baca Juga:  Aksi Anarkis Razia Warung Saat Ramadan Picu Kecaman, Bupati Garut Angkat Bicara

Harganya yang terjangkau menunjukkan ketulusan Mbok Yem dalam membantu para pendaki, bukan semata mencari keuntungan. Beliau memahami betul betapa beratnya perjuangan mencapai puncak, dan warungnya hadir sebagai oase penyemangat.

Lebih dari sekadar penjual, Mbok Yem adalah sosok ibu bagi para pendaki. Sapaan lembutnya, senyum tulusnya, dan perhatiannya kepada setiap orang yang singgah menciptakan suasana hangat dan kekeluargaan.

Banyak pendaki yang merasa terhibur dan termotivasi oleh kehadirannya. Beliau seringkali memberikan semangat dan nasihat kepada para pendaki yang tampak kelelahan atau ragu untuk melanjutkan perjalanan.

Ketangguhan Mbok Yem dalam mengelola warung di kondisi ekstrem patut diacungi jempol. Beliau harus menghadapi cuaca dingin, angin kencang, dan tantangan logistik untuk memastikan warungnya tetap buka dan kebutuhan para pendaki terpenuhi.

Baca Juga:  Mitra Bukalapak Dorong Transformasi Warung di Bandung Hadirkan Layanan Keuangan Digital

Kisahnya menjadi inspirasi tentang kegigihan, kemandirian, dan dedikasi tanpa batas.

Kepergian Mbok Yem meninggalkan ruang hampa di hati banyak orang. Namun, warisan kebaikan dan semangatnya akan terus dikenang oleh para pendaki Gunung Lawu.

Sosoknya akan selalu menjadi bagian dari cerita perjalanan mereka, mengingatkan akan kehangatan dan harapan yang pernah beliau tawarkan di puncak gunung.

Mbok Yem bukan hanya pemilik warung, tetapi juga ikon kemanusiaan di tengah keindahan dan tantangan alam.

Gunung Lawu Mbok Yem pendaki warung
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Kuliner Khas Indramayu: 10 Makanan Tradisional yang Bikin Ketagihan

Rabu, 18 Juni 2025 02:00 WIB

Kamu Pasti Nggak Nyangka! Ini 7 Tempat Wisata Alam di Indramayu yang Kecantikannya Bikin Lupa Pulang

Rabu, 18 Juni 2025 01:00 WIB

Temukan Keunikan Nasi Kalong Bandung, Santapan Malam tanpa MSG yang Menggoda

Selasa, 17 Juni 2025 22:15 WIB

Sarapan Enak di Bandung, 3 Tempat Favorit dengan Suasana Unik

Selasa, 17 Juni 2025 19:20 WIB

Cara Daftar PIP 2025: Bantuan Pendidikan untuk Pelajar dari Keluarga Tidak Mampu

Selasa, 17 Juni 2025 07:03 WIB

Inilah 7 Gaya Fashion Terbaru 2025 yang Wajib Kamu Coba Sekarang Juga

Selasa, 17 Juni 2025 06:00 WIB
Terpopuler

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Kecanduan Pornografi? 5 Film Ini Ceritakan Dampak Negatif Nonton Bokep

Kamis, 13 Juni 2024 22:00 WIB

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Misteri Weton Jumat Pahing: Membedah Karakter, Rezeki, Cinta, dan Masa Depan dalam Tradisi Jawa

Jumat, 25 April 2025 10:17 WIB

Kamu Pasti Nggak Nyangka! Ini 7 Tempat Wisata Alam di Indramayu yang Kecantikannya Bikin Lupa Pulang

Rabu, 18 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.