Sementara itu, Rektor Unpar Prof. Tri Basuki Joewono menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menangani isu lingkungan global. Dirinya mengapresiasi SpoGomi sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam.
Menurutnya, generasi muda dapat melihat SpoGomi tak hanya sebagai kompetisi semata, namun makin membentuk karakter dan kesadaran sebagai bagian dari alam ciptaan.
“Melalui inisiatif dan kerja sama semacam ini, tentu kami berharap kerja sama semacam ini memberi dampak positif. Unpar merasa bangga dan terhormat turut terlibat dalam kegiatan ini. Kami berkomitmen dan selalu mendukung pembangunan budaya ekologis dimana manusia dan alam tak terpisahkan. Juga kegiatan ini semakin memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang,” tuturnya.
Kepala Divisi Urusan Internasional Direktorat Penanganan Sampah pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kurniawan Akbar menyampaikan pandangannya mengenai masalah sampah di Indonesia.
Pihaknya mengingatkan bahwa jumlah sampah di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi krusial.
Dalam acara ini, peraturan SpoGomi dianggap sebagai elemen integral dalam kompetisi. Meskipun terkait dengan mengumpulkan sampah, SpoGomi sebenarnya adalah bentuk olahraga yang memiliki aturan dan strategi sendiri.
Acara SpoGomi di Kota Bandung memiliki makna penting dalam memperkuat kesadaran dan perubahan perilaku terkait sampah di Indonesia.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini