bukamata.id – Belakangan ini, warganet ramai-ramai menyerukan #KaburAjaDulu di berbagai platform media sosial, termasuk X (Twitter).
Tagar ini bahkan sempat menjadi topik tren unggahan di Indonesia. Lalu, apa sebenarnya makna di balik tren #KaburAjaDulu?
Jika kita menelusuri tagar tersebut di fitur pencari X, akan ditemukan berbagai unggahan yang berisi ajakan untuk pindah ke negara lain, baik melalui beasiswa pendidikan, lowongan pekerjaan, atau berbagai peluang lainnya.
Fenomena ini tentunya tidak terlepas dari pengaruh digitalisasi dan media sosial yang menggambarkan kehidupan di negara lain yang tampak lebih menjanjikan.
Warganet merasa bahwa dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh platform digital, mencari kesempatan di luar negeri kini terasa lebih mudah dan terbuka lebar.
Beberapa cuitan juga mengaitkan #KaburAjaDulu dengan tagar viral lainnya seperti #PeringatanDarurat. Tidak jarang, unggahan tersebut disertai dengan keluhan warganet tentang kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang sedang terjadi di Indonesia.
“#KaburAjaDulu Jujur aja nyaman tinggal di Jepang daripada di negara sendiri, gue lagi liburan aja disini tapi seandainya kalau menetap disini bisa?” tulis akun @reh***
“Yuk #KaburAjaDulu aja guys, talenta lu disini ga diapresiasi dan dihargai,” tulis akun @raf***
Atas keluhan dan banyak orang mulai merasa jenuh tinggal di Indonesia, berikut penyebab seruan #KaburAjaDulu ramai di media sosial:
1. Pekerjaan
Banyak orang yang ikut menyuarakan tagar ini di platform X merasa bahwa mencari pekerjaan di Indonesia sangatlah sulit. Mereka mengeluhkan persyaratan yang banyak dan terkadang berbelit-belit, serta adanya praktik nepotisme yang membuat prosesnya semakin sulit.
Di sisi lain, ada juga tekanan pekerjaan yang dirasa tidak sebanding dengan gaji yang diterima, bahkan seringkali terjadi keterlambatan dalam pembayaran gaji. Tak jarang, warganet menyoroti dunia kerja di Indonesia yang dianggap “toxic” dan adanya pelecehan dalam beberapa kasus.
2. Pendidikan
Dalam seruan #KaburAjaDulu, banyak warganet yang mengkritik sistem pendidikan di Indonesia. Mereka menilai bahwa kualitas pendidikan masih buruk, dengan adanya oknum di sektor pendidikan yang sering bermasalah.
Beberapa pejabat pendidikan dianggap kurang serius dalam memperbaiki sistem pendidikan, bahkan ada yang menyebut pendidikan di Indonesia terlibat dalam korupsi yang tinggi.
Selain itu, masalah gaji tunjangan dan pensiun juga menjadi sorotan, serta banyaknya tenaga pengajar yang dianggap kurang berkompeten dan tidak memberikan dampak positif pada pendidikan.
3. Hukum
Selain pekerjaan dan pendidikan, banyak netizen merasa frustrasi dengan sistem hukum di Indonesia. Mereka mengeluhkan penyalahgunaan wewenang, ketidakadilan, korupsi, serta sikap arogan yang masih terjadi dalam penegakan hukum.
4. Politik
Seruan #KaburAjaDulu juga menyoroti sistem perpolitikan di Indonesia. Banyak netizen yang merasa para politikus tidak memperhatikan aspirasi masyarakat.
Bahkan, beberapa politikus diduga memanfaatkan suara rakyat untuk kepentingan pribadi, lalu melupakan mereka setelah terpilih. Tak sedikit pula yang mencatat keterlibatan politikus dalam kasus korupsi atau tindakan tidak etis lainnya.
5. Kehidupan Sosial
Meskipun tidak menjadi fokus utama, kehidupan sosial di Indonesia juga menjadi perhatian dalam tagar ini. Warganet menyoroti masalah seperti lingkungan sosial yang toxic, campur tangan orang dalam urusan pribadi, maraknya judi online, kualitas udara yang buruk, penyebaran hoaks, serta konten viral yang tidak mendidik.
Karena berbagai masalah tersebut, sejumlah warganet merasa gerah dan mulai mempertimbangkan untuk mencari kesempatan di negara lain.
Beberapa bahkan merekomendasikan negara seperti Denmark, Belanda, Norwegia, Belgia, Prancis, Swedia, Jerman, Jepang, Australia, Dubai, hingga Inggris sebagai tujuan untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini