bukamata.id – Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menegaskan bahwa ajal seseorang tidak bergantung pada usia, kesehatan, atau kondisi fisiknya.
UAH menjelaskan bahwa kematian telah ditentukan oleh Allah dan tidak dapat diubah oleh manusia, meskipun melalui ibadah.
“Jangan sibuk memikirkan wilayah-wilayah qadar yang sudah diatur. Itu tidak bisa berubah sekalipun Anda tingkatkan ibadah,” ujar UAH, dikutip dari YouTube @aydanrabannichannel, Jumat (6/12/2024).
Ia mencontohkan bahwa orang sakit belum tentu lebih dekat kepada ajal dibandingkan yang sehat.
“Betapa banyak orang sehat pulang duluan, sementara orang sakit masih terbaring di rumah sakit,” ungkapnya.
Penegasan ini memperlihatkan bahwa kematian sepenuhnya merupakan takdir Allah yang tidak dapat diukur dengan logika manusia.
UAH juga membantah anggapan bahwa usia tua pasti lebih dekat dengan kematian. Ia menekankan bahwa banyak anak muda yang telah lebih dulu dipanggil oleh Allah.
“Jangan pernah menyimpulkan kalau sudah sepuh pasti cepat pulang, atau yang muda merasa waktunya masih lama,” katanya.
Pesan ini menjadi pengingat bagi semua kalangan, baik muda maupun tua, untuk selalu bersiap menghadapi kematian kapan pun itu terjadi.
Selain itu, UAH menyoroti kebiasaan sebagian orang yang meremehkan orang tua dengan istilah seperti “bau tanah”. Menurutnya, pandangan ini menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap konsep ajal.
Dalam ajaran Islam, ajal adalah rahasia Allah yang tidak dapat diketahui oleh makhluk-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an: “Setiap jiwa pasti akan merasakan mati pada waktu yang telah ditentukan.”
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini