bukamata.id – Bulan Sya’ban merupakan bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam memiliki kebiasaan dan amalan khusus di bulan ini yang patut dicontoh oleh umat Islam.
Ustadz Adi Hidayat (UAH), menjelaskan bahwa salah satu amalan spesifik yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW di bulan Sya’ban adalah memperbanyak puasa.
“Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam saat memasuki bulan Sya’ban selalu meningkatkan amalan. Beliau memberi contoh langsung kepada umat Islam tentang cara meningkatkan ibadah di bulan ini,” ujar UAH dikutip dari YouTube @Story_Afwa, Senin (3/2/2025).
Menurut Ustadz Adi Hidayat, puasa menjadi ibadah yang paling sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW selama bulan Sya’ban, bahkan lebih banyak dibandingkan bulan Rajab.
Sahabat Nabi sempat merasa heran karena melihat kebiasaan tersebut. Mereka memperhatikan bahwa Nabi Muhammad juga berpuasa di bulan Rajab, namun puasa di bulan Sya’ban ternyata lebih banyak.
Salah satu sahabat yang menanyakan langsung hal ini adalah Usamah bin Zaid. Ia bertanya mengapa Nabi Muhammad lebih banyak berpuasa di bulan Sya’ban dibandingkan bulan lainnya.
Dalam jawabannya, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa bulan Sya’ban memiliki keutamaan yang besar. Banyak orang yang tidak menyadari keistimewaan bulan ini.
“Bulan Sya’ban itu yang kalian banyak tanyakan, kenapa aku puasa dan meningkatkan ibadah. Bulan itu sebenarnya agung, tidak seperti yang kalian bayangkan,” jelas Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa bulan Sya’ban juga merupakan bulan di mana amalan umat manusia diangkat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW ingin ketika amalannya diangkat, dirinya berada dalam keadaan berpuasa.
Keistimewaan bulan Sya’ban tidak hanya terletak pada puasa. Nabi Muhammad SAW juga memperbanyak ibadah lainnya, seperti sholat malam dan membaca Al-Qur’an.
Ustadz Adi Hidayat menyarankan umat Islam untuk meneladani kebiasaan Nabi Muhammad SAW di bulan Sya’ban agar lebih siap menyambut bulan Ramadan.
“Bulan Sya’ban sering dianggap sebagai bulan persiapan menuju Ramadan. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa bulan ini juga memiliki nilai ibadah yang sangat tinggi,” tambah Ustadz Adi Hidayat.
Hikmah dari memperbanyak ibadah di bulan Sya’ban adalah untuk melatih diri agar lebih terbiasa beribadah secara maksimal saat Ramadan tiba. Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya menjaga kontinuitas ibadah di bulan Sya’ban agar tidak ada penurunan semangat ketika memasuki Ramadan.
Ia mengingatkan bahwa bulan Sya’ban adalah kesempatan untuk memperbaiki kualitas ibadah sebelum Ramadan. Dengan demikian, ketika bulan Ramadan datang, seseorang sudah terbiasa dengan ibadah yang lebih intens.
Selain puasa, umat Islam juga disarankan untuk memperbanyak istighfar dan doa agar mendapatkan keberkahan dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Mengingat keistimewaan bulan Sya’ban, umat Islam diharapkan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Dengan meneladani Nabi Muhammad SAW, seseorang bisa mendapatkan banyak manfaat spiritual.
“Mumpung masih ada kesempatan, mari kita manfaatkan bulan ini dengan ibadah yang lebih baik,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini