bukamata.id – Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya video tidak senonoh yang diduga menampilkan sosok perempuan bernama Devita Tengger. Video berdurasi sekitar 1 menit 15 detik ini viral setelah muncul di platform TikTok dan X (sebelumnya Twitter), memicu reaksi beragam dari warganet.
Akun dengan nama pengguna @depitatengger_ menjadi salah satu pihak pertama yang membagikan informasi soal video tersebut. Dalam unggahannya, ia menyebut bahwa video itu melibatkan dua sosok bernama Gilang dan Devita, yang disebut berasal dari kawasan Tengger.
“Beredar viral di media sosial baru-baru ini seorang cewek yang bernama Devita dan cowoknya bernama Gilang yang berasal dari Tengger menggunggah video yang menampakkan blundernya berdurasi 1 menit,” tulis akun tersebut.
Unggahan itu pun dilengkapi dengan berbagai tagar seperti #depita #devitatengger #tengger, yang semakin mendorong penyebaran video tersebut di media sosial.
Dikaitkan dengan Tren “0,5” di Kalangan Anak Muda
Menariknya, video tersebut disebut-sebut mengikuti tren viral bertajuk “0,5”—mengacu pada penggunaan lensa ultra wide yang menghasilkan efek visual khas dengan distorsi ekstrem. Penggunaan lensa jenis ini sering dipakai untuk konten kreatif maupun satir, namun dalam kasus ini menjadi kontroversial karena konteksnya yang dianggap tidak pantas.
Beberapa akun TikTok bahkan mengomentari keberanian Devita dalam video tersebut. Salah satunya akun @sar_ri1 menuliskan:
“Ngomong-ngomong soal Tengger. Ono cah sama seng lagi viral 1.15 menit. Ya ampun Mbak Devita gede tenan tekadmu.”
Muncul Link Palsu, Netizen Diimbau Waspada
Fenomena ini juga diikuti kemunculan akun-akun palsu yang mengklaim memiliki tautan video asli. Mereka membagikan link secara acak, dengan judul sensasional guna menarik klik dari pengguna TikTok maupun X.
Namun demikian, belum ada konfirmasi resmi terkait keaslian atau keabsahan video maupun tautan yang dibagikan. Beberapa pakar keamanan digital mengingatkan agar publik tidak sembarangan mengakses atau menyebarkan konten semacam ini.