bukamata.id – Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan ada rebahan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Istilah “rebahan” menjadi tren, terutama karena banyak orang melakukannya sebagai bentuk istirahat atau bermalas-malasan, sering kali sambil scrolling HP.
Namun, jika kita menelisik lebih dalam, konsep “rebahan” juga terdapat pada zaman Rasulullah SAW, meskipun dengan tujuan yang sangat berbeda.
Ustadz Adi Hidayat mengajak umat untuk meneladani kebiasaan Nabi Muhammad SAW dalam mempersiapkan diri menjelang waktu Subuh.
UAH menjelaskan pentingnya bangun malam dan beristighfar sebagai bagian dari persiapan spiritual menuju waktu Fajar.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, salah satu amalan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW adalah rebahan sejenak setelah melaksanakan istighfar di malam hari.
“Hakikatnya, kita bangun malam itu untuk beristighfar di waktu Subuh sebagai persiapan menjelang Fajar,” ujarnya, YouTube @dakwatoday, Selasa (29/10/2024).
Rebahan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW bukanlah rebahan penuh, melainkan sedikit memiringkan tubuh ke kanan setelah beristighfar, sambil menunggu waktu Fajar tiba.
Tujuan dari rebahan ini adalah untuk memaksimalkan kesadaran dan kesiapan spiritual menjelang waktu Subuh.
“Nabi suka rebahan sedikit, bukan rebahan sempurna seperti yang sering dilakukan kaum rebahan saat ini,” jelasnya.
Rebahan ini dilakukan dengan posisi tubuh sedikit miring ke kanan untuk menjaga kesadaran tetap optimal.
Ustadz Adi menegaskan bahwa persiapan menjelang waktu Fajar sangat penting karena di saat itulah terdapat keutamaan besar.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini