bukamata.id – Perusahaan keamanan siber terkemuka, McAfee memperingatkan pengguna layanan Gmail agar segera mengganti alamat email mereka mulai tahun ini.
Hal tersebut untuk mengantisipasi serangan phising yang sangat meyakinkan dengan memanfaatkan teknologi AI.
“Penipu menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat video atau rekaman audio palsu yang sangat realistis yang berpura-pura menjadi konten asli dari orang sungguhan,” McAfee memperingatkan, mengutip Forbes.
Serangan berbasis AI memungkinkan penjahat siber menciptakan konten palsu seperti video atau rekaman audio yang tampak otentik. Teknologi deepfake, yang kini semakin terjangkau, telah digunakan untuk menipu pengguna hingga menyerahkan informasi pribadi.
“Seiring dengan semakin mudahnya diakses dan terjangkaunya teknologi deepfake, bahkan orang-orang tanpa pengalaman sebelumnya pun dapat menghasilkan konten yang meyakinkan,” tambah McAfee.
Salah satu contoh adalah serangan phising AI yang sangat canggih yang menyerang konsultan keamanan Microsoft, Sam Mitrovic. Ia hampir menjadi korban. Dalam kasus ini, pelaku berpura-pura menjadi tim dukungan Google dengan detail yang tampak sah.
Mitrovic menerima notifikasi terkait upaya pemulihan akun Gmail, yang tampaknya berasal dari Google. Ia mengabaikannya, begitu pula dengan panggilan telepon yang muncul seminggu kemudian dan mengklaim berasal dari perusahaan yang sama.
Namun, ketika kejadian itu terulang, Mitrovic akhirnya menjawab panggilan tersebut. Suara dengan aksen Amerika yang mengaku dari tim dukungan Google mengkonfirmasi adanya aktivitas mencurigakan di akun Gmail-nya. Nomor telepon yang digunakan tampak valid sebagai milik Google, berdasarkan pencarian cepat. Bahkan, penelepon menawarkan untuk mengirimkan email konfirmasi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini