bukamata.id – Perjalanan karier Nick Kuipers di Persib Bandung resmi berakhir pada musim 2025, menyisakan kenangan mendalam bagi Bobotoh dan pencinta sepak bola nasional. Bek asal Belanda ini dikenal sebagai sosok tangguh dan loyal yang membela panji Maung Bandung dengan dedikasi tinggi selama lebih dari lima musim.
Perjalanan Karier Nick Kuipers di Persib: Dari Awal Kontrak hingga Perpisahan Emosional
Nick Kuipers pertama kali bergabung dengan Persib Bandung pada Agustus 2019 dari klub Belanda, ADO Den Haag. Debutnya di Liga 1 langsung menarik perhatian, bukan hanya karena posturnya yang menjulang 193 cm, tetapi juga karena ketangguhannya di lini belakang.
Selama lebih dari lima tahun, Kuipers mencatat lebih dari 100 penampilan bersama Persib. Ia menjadi salah satu pemain asing dengan masa bakti terlama dalam sejarah klub. Tak hanya kuat dalam duel udara, ia juga disiplin dalam bertahan dan mampu menjadi pemimpin di lapangan.
Tak sedikit drama yang mewarnai kariernya. Dari cedera lutut parah pada musim 2021 hingga perseteruan internal dengan pelatih kepala, Kuipers tetap memilih bertahan. Bahkan ketika beberapa klub Asia Tenggara menawarinya kontrak menggiurkan, ia tetap setia pada Persib.
Loyalitas yang Langka di Era Sepak Bola Modern
Di tengah fenomena “pemain kutu loncat” yang sering pindah klub, perjalanan karier Nick Kuipers di Persib menjadi pengecualian. Ia menjelma sebagai simbol loyalitas.
Nick tak sekadar pemain, tetapi juga menjadi panutan bagi pemain muda Persib. Sikap profesionalnya selama latihan dan pertandingan memberikan teladan dalam hal etika dan kedisiplinan.
Performa konsisten dan sikap positifnya pun menjadi perhatian media dan pelatih lawan. Bahkan dalam laporan resmi dari Asian Football Confederation (AFC) tahun 2023, Kuipers disebut sebagai salah satu bek asing terbaik di kompetisi Asia Tenggara berdasarkan statistik penyelamatan dan blok.
Momen Ikonik: Gol Penentu dan Tangisan di GBLA
Dari sekian banyak momen, salah satu yang paling membekas adalah ketika Kuipers mencetak gol penentu kemenangan dalam Derby Jawa Barat melawan Persija Jakarta tahun 2022. Ia melakukan selebrasi penuh emosi sambil mencium lambang klub di jersey-nya.
Tangisan perpisahan yang ia tumpahkan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) musim ini juga menandai akhir era. Kuipers tampak menahan haru saat menerima plakat penghargaan dari manajemen Persib, disambut yel-yel “Nick Kuipers Forever” dari tribun Bobotoh.
Kenangan yang Tak Akan Terhapus
Perjalanan karier Nick Kuipers di Persib akan selalu diingat, baik oleh rekan satu tim, pelatih, maupun suporter. Meski tak membawa gelar Liga 1, keberadaan Kuipers memberi pengaruh besar pada pertahanan Persib yang menjadi salah satu terbaik dalam statistik liga sejak 2020.
Hal ini terbukti dalam performa defensif Persib yang secara konsisten berada di lima besar sejak 2020 menurut data dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Apa Selanjutnya bagi Kuipers?
Meski belum diumumkan secara resmi ke mana langkah Nick selanjutnya, rumor menyebutkan ia sedang mempertimbangkan tawaran dari klub Jepang dan Timur Tengah. Namun, satu hal yang pasti: jejaknya di Bandung akan sulit tergantikan.
Manajemen Persib juga menyatakan terbuka kemungkinan Kuipers kembali suatu hari nanti, entah sebagai pelatih, ambassador klub, atau bahkan direktur teknik.
Sebuah Akhir, Tapi Juga Awal Baru
Perjalanan karier Nick Kuipers di Persib bukan hanya soal pertandingan dan statistik. Ini adalah kisah tentang komitmen, loyalitas, dan hubungan emosional antara pemain dan klub yang langka di era sepak bola modern.
Meninggalkan Persib bukan berarti Kuipers hilang dari hati Bobotoh. Justru, ia kini menempati tempat khusus dalam sejarah klub sebagai bek asing paling loyal dan penuh dedikasi.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News










