bukamata.id – Timnas Indonesia berhasil mencuri satu poin dari dua negara langganan Piala Dunia, yakni Arab Saudi dan Australia.
Di dua laga Grup C pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2024 zona Asia, Timnas Indonesia berhasil menahan imbang.
Pada saat lawan Arab Saudi pertandingan berakhir dengan skor 1-1, bahkan Timnas Indonesia berhasil mencetak gol lebih dulu.
Sedangkan, pada laga melawan Australia, Timnas Indonesia berhasil menahan Australia tanpa gol dengan skor 0-0.
Atas dua laga tersebut, Timnas Indonesia kini mengumpulkan dua poin dan berada di posisi keempat grup C.
Meski hanya mendapatkan hasil imbang, namun bagi Timnas Indonesia dan suporter terasa seperti meraih kemenangan, seperti diketahui Indonesia bisa disebut sebagai tim terlemah di grup.
Namun, adapun demikian, pengamat sepak bola Bung Binder menilai serangan Timnas Indonesia masih terasa tumpul sehingga hanya mampu menciptakan 3 peluang di setiap dua laga tersebut.
“Di laga perdana lawan Arab Saudi, Timnas Indonesia berhasil mendapatkan satu poin, tapi secara total dari permainan tersebut para pemain kita hanya bisa menciptakan tiga peluang yang berbahaya,” ujarnya, dikutip dari YouTube Bola Bung Binder, Kamis (12/9/2024).
“Dan pada saat lawan Australia, Timnas juga hanya bisa menciptakan total 3 peluang berbahaya,” sambungnya.
Melihat hal itu, Bung Binder mengatakan bahwa para pemain Timnas Indonesia masih kesulitan untuk membangun sebuah proses serangan yang berbahaya.
“Jadi sangat jelas para pemain kita sangat sulit membangun sebuah proses serangan untuk bisa menciptakan peluang yang berbahaya dengan harapan, bisa mencetak gol, kalau caranya seperti ini ya bagaimana Timnas kita akan bisa meraih kemenangan,” bebernya.
Maka, menurutnya sangat wajar di dua pertandingan sebelumnya Timnas hanya mampu mengoleksi dua poin.
“Maka itu wajar Timnas kita hanya bisa mengoleksi dua poin dari dua pertandingan,” tandasnya.
Untuk itu, serangan Timnas Indonesia ini menjadi catatan untuk laga kedepannya, dimana Skuat Garuda akan menghadapi Bahrain dan China di Oktober 2024 mendatang.