bukamata.id – Prancis gagal meraih juara Piala Dunia U-17 usai ditumbangkan Jerman lewat adu penalti dengan skor 3-4.
Seperti diketahui, Prancis sempat tinggal 1 gol di babak pertama, usai Brunner berhasil mengeksekusi tendangan penalti.
Di babak kedua, Prancis kembali tertinggal, dimana Jerman berhasil menambah keunggulan menjadi 2-0 lewat gol Noah Darvich di menit ke-50.
Barulah di menit menit ke-52, Prancis berhasil memperkecil ketertinggalannya menjadi 1-2 lewat tendangan Saimon Bouabre.
Pada menit ke-85, Prancis akhirnya berhasil menyamakan kedudukan 2-2 lewat sontekan Mathis Amougou.
Hingga babak kedua usai, pertandingan berakhir dengan skor 2-2 dan dilanjut ke babak penalti.
Di babak penalti Jerman keluar sebagai juara usai menumbangkan Prancis dengan skor 4-3.
Perjuangan Prancis usai tertinggal 2-0 atas Jerman, dipuji Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sebagai mentalitas tak kenal menyerah.
“Prancis menunjukkan mentalitas tidak mengenal menyerah. Walau tertinggal mereka bisa mengejar skor untuk memaksakan pertandingan disudahi dengan adu penalti,” kata Erick, dikutip dari PSSI, Minggu (3/12/2023).
Selain itu, Erick berharap duel final Piala Dunia U-17 Jerman vs Prancis bisa memberi pembelajaran bagi sepak bola Indonesia.
“Piala Dunia U-17 menjadi contoh pentingnya kita serius akan pembinaaan usia dini. Untuk membentuk timnas senior yang solid perlu ditopang pembinaan yang berkesinambungan. PSSI mendapat pelajaran banyak dari Piala Dunia U-17, tak hanya sebagai pengelola event tapi juga pemikiran masa depan berkaitan dengan pembinaan.” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini