Oleh karena itu, Pemkab Bandung dan panitia FIFA menyediakan areal parkir penonton Piala Dunia U-17 di dua titik lokasi yakni di kawasan Gedong Budaya Soreang (GBS) dan lingkungan Pemkab Bandung.
“Nanti para penonton difasilitasi bus oleh Pemkab Bandung untuk menuju Stadion Si Jalak Harupat. Kami sediakan 20 shuttle bus dan dari provinsi ada 10 bus,” tambah dia.
Bagi penonton yang menggunakan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), pihaknya juga menyediakan bus khusus dari Stasiun KCJB di Tegallauar menuju ke venue Piala Dunia di Stadion Si Jalak Harupat.
Pemkab Bandung juga menargetkan 20 ribu penonton setiap harinya, Kawaludin juga mengajak para pemuda, pelajar dan masyarakat penggemar sepakbola mari hadir manfaatkan Piala Dunia U-17 di Indonesia ini.
Karena nanti mungkin lima atau 10 tahun lagi, yang main di Piala Dunia U-17 ini akan menjadi bintang-bintang besar dan main di timnas senior negara masing-masing.
“Kami targetkan 20 ribu penonton bisa hadir di stadion setiap harinya, syukur-syukur bisa penuh satu stadion. Tapi minimal 18 ribu penonton sesuai target PSSI bisa tercapai karena kami terus berkoordinasi dengan Pemprov dan kabupaten/kota lain untuk sama-sama menyukseskan Piala Dunia U-17 ini,” ungkapnya.
Terlebih, tiket yang dijual untuk sekelas pertandingan Piala Dunia terbilang sangat terjangkau dan ramah di kantong dengan harga yang beragam. Ada tiket untuk per pertandingan, per hari pertandingan dengan dua laga, tiket terusan dan tiket paket keluarga.
Tiket untuk tribun utara dan selatan serta barat dan timur pun dijual dengan harga berbeda. Namun Kawaludin memastikan, harga tiket Piala Dunia U-17 di Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung tetap sangat terjangkau.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini