bukamata.id – Manchester United menunjukkan dua wajah yang sangat berbeda musim ini. Setelah tampil perkasa di Liga Europa, Setan Merah justru mengalami keterpurukan di kompetisi domestik Liga Inggris.
Kepastian melaju ke final Liga Europa didapatkan MU dengan cara yang meyakinkan, membantai Athletic Bilbao di babak semifinal dengan agregat telak 7-1. Catatan impresif juga ditorehkan MU di kompetisi kasta kedua Eropa ini, di mana mereka belum terkalahkan dalam 14 pertandingan terakhir.
Namun, performa gemilang di Eropa berbanding terbalik dengan kiprah mereka di Liga Inggris. Dari 35 pertandingan yang telah dilakoni, skuad asuhan Ruben Amorim telah menelan kekalahan sebanyak 16 kali dan hanya mampu meraih 10 kemenangan.
Akibatnya, Manchester United kini terjerembab di peringkat ke-15 klasemen Liga Inggris dengan koleksi 39 poin. Ini menjadi catatan peringkat terendah sepanjang sejarah klub di era Premier League.
Pelatih Ruben Amorim mengakui adanya perbedaan signifikan antara performa timnya di Eropa dan domestik. Ia menilai bahwa aspek fisik dan gaya bermain tim-tim Liga Inggris menjadi faktor utama yang membuat MU kesulitan.
“Ini adalah kompetisi yang berbeda dan lawannya pun berbeda, aspek fisik itu saya kira penting,” ujarnya di Manutd.com. “Kami lebih nyaman dengan permainan seperti ini. Saya kira pertandingan-pertandingannya berbeda. Aspek fisik yang saya bicarakan dan kami memiliki dua momen sulit di akhir Premier League, ketika kami kesulitan, karena kami menyimpan semua pemain.”
Amorim menambahkan, “Ketika kami datang di klub ini di awal, saya kira ini lebih soal fisik dan kecepatan permainan jadi kami lebih nyaman bermain di Liga Europa.”
Kini, trofi Liga Europa menjadi satu-satunya harapan Manchester United untuk mengakhiri musim ini dengan gelar. Mereka akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur di partai final yang dijadwalkan berlangsung pada 21 Mei 2025 mendatang. Mampukah MU menyelamatkan musim mereka di panggung Eropa? Kita tunggu saja!