bukamata.id – Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia menuai beragam reaksi dari warganet. Bahkan ada yang menyebut jika legenda Timnas Belanda itu suka bermain judi dan mafia bola.
Diketahui, Kluivert ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat PSSI. Sayangnya, penunjukan itu tak sesuai dengan harapan warganet. Pasalnya, mereka meragukan kapasitas Kluivert, terutama rekam jejaknya sebagai pelatih yang dianggap kurang mentereng.
Sebelum terjun sebagai pelatih, Kluivert merupakan pemain bintang Ajax Amsterdam. Golnya di final Liga Champions 1995 saat melawan AC Milan selalu dikenang oleh para fans de Godenzonen itu.
Bersinar di Ajax, Kluivert memutuskan pindah ke Italia. Sayang kariernya di sana meredup.
Kemudian, Kluivert kembali menemui ketajamannya di Barcelona. Kendati belum pernah meraih gelar top skor, namun ia menjadi pesaing serius dalam perburuan gol terbanyak di La Liga.
Sementara di level timnas, Kluivert juga menjadi andalan Belanda, dan bahkan menjadi top skor Euro 2000.
Performanya kembali menurun di usia 28 tahun. Ia berpindah-pindah klub dan tak lagi setajam dulu. Hingga akhirnya ia memutuskan pensiun di usia 32 tahun dan beralih menjadi pelatih.
Di awal karier kepelatihannya, Kluivert ditunjuk sebagai pelatih stiker dan asisten pelatih di beberapa klub. Pada akhirnya, ia pun mendapat kesemepatan emas menjadi asisten Louis van Gaal di Timnas Belanda dan turut andil dalam keberhasilan meraih peringkat tiga di Piala Dunia 2014.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini