bukamata.id – Setelah perjuangan berat sepanjang musim 2024-2025, Leicester City secara resmi terdegradasi dari Liga Inggris.
Kepastian ini didapat setelah mereka menelan kekalahan 0-1 di kandang sendiri dari Liverpool pada pertandingan yang digelar pada Minggu (20/4/2025) malam.
Gol tunggal dari Trent Alexander-Arnold memastikan tiga poin bagi Liverpool sekaligus mengunci nasib The Foxes untuk kembali bermain di Championship musim depan.
Kekalahan ini membuat Leicester terpaut 18 poin dari zona aman dengan hanya lima pertandingan tersisa, sebuah defisit yang mustahil untuk dikejar.
Degradasi ini menjadi pil pahit bagi para pendukung Leicester City, terutama setelah mereka menjuarai Championship musim lalu dan kembali ke kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Sayangnya, performa inkonsisten dan kesulitan meraih kemenangan, terutama di kandang sendiri, menjadi faktor utama keterpurukan tim berjuluk The Foxes ini.
Tercatat, mereka menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Inggris yang gagal mencetak gol dalam sembilan pertandingan kandang secara beruntun.
Musim yang sulit ini juga diwarnai dengan pergantian manajer, di mana Steve Cooper dipecat dan posisinya sempat diisi oleh caretaker Ben Dawson sebelum akhirnya Ruud van Nistelrooy ditunjuk sebagai juru taktik baru. Namun, perubahan di kursi kepelatihan pun tidak mampu mengangkat performa tim.
Dengan lima pertandingan tersisa, Leicester City kini harus bersiap untuk menghadapi kenyataan bermain di Championship musim depan.
Manajemen klub dikabarkan akan segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk membangun kembali tim agar bisa segera promosi kembali ke Liga Primer.
Para pemain akan menghadapi pemotongan gaji signifikan akibat degradasi ini, dan masa depan beberapa pemain kunci juga menjadi tanda tanya besar.
Pembicaraan antara manajemen dan pelatih Ruud van Nistelrooy dikabarkan akan segera dilakukan untuk merancang strategi tim di kompetisi kasta kedua Inggris.
Bagi Leicester City dan para pendukungnya, ini adalah momen yang menyakitkan. Namun, sejarah telah membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dari keterpurukan, seperti yang terjadi ketika mereka secara mengejutkan menjuarai Liga Inggris pada musim 2015/2016 setelah sebelumnya juga sempat terdegradasi.
Kini, tantangan bagi The Foxes adalah untuk kembali menunjukkan semangat juang mereka dan segera kembali ke Liga Inggris.