bukamata.id – Persib Bandung tengah bersiap menyambut musim baru Liga 1 dengan ambisi besar, termasuk memperkuat sektor pertahanan kiri. Salah satu nama yang dikaitkan kuat dengan klub berjuluk Maung Bandung adalah Shayne Pattynama, pemain berdarah Indonesia-Belanda yang sebelumnya merumput di Liga Belgia bersama KAS Eupen.
Pemain berusia 26 tahun ini kini berstatus tanpa klub setelah kontraknya dengan KAS Eupen berakhir pada Mei 2025. Minimnya menit bermain menjadi salah satu alasan berakhirnya kerja sama tersebut. Selama dua musim bersama Eupen, Pattynama mencatatkan 23 penampilan tanpa torehan gol maupun assist.
Shayne bukan nama asing di dunia sepak bola Eropa. Ia memulai karier di akademi Jong FC Utrecht sejak musim 2014/2015, mencatat 81 laga selama lima musim. Pada 2019, ia pindah ke SC Telstar di divisi dua Belanda, di mana ia tampil impresif dengan 5 gol dan 5 assist dalam dua musim.
Langkah besarnya datang saat bergabung dengan Viking FK di Norwegia pada 2021. Di sana, ia mengoleksi 89 pertandingan, menyumbang 3 gol dan 12 assist—membuktikan perannya sebagai bek kiri dengan kemampuan ofensif yang cukup solid.
Kehadirannya di radar Persib tak lepas dari kebutuhan klub mencari pengganti Edo Febriansah, yang memilih hengkang setelah dua musim mengabdi di Kota Kembang. Bersama Persib, Edo tampil konsisten dengan total 70 laga, 3 gol, dan 4 assist. Ia bahkan menjadi “raja tekel” musim lalu dengan catatan 73 tekel sukses, 83 intersep, dan 29 sapuan.
Namun kabar kedatangan Shayne Pattynama tak serta merta disambut meriah oleh para suporter. Sekretaris Umum Viking Persib Club (VPC), Arlan Siddha, menyatakan sikap kritis terhadap kemungkinan perekrutan pemain diaspora tersebut.
“Kalau saya melihat, Bojan Hodak masih memiliki kuasa terhadap pemain-pemain yang dipilih. Kalau kemudian pemain yang dipilihnya ini memiliki kemampuan, skill, kredibilitas, dan mental yang baik, itu menjadi sesuatu yang baik buat klub,” ujar Arlan, Kamis (19/6/2025).
Ia juga mengingatkan agar perekrutan pemain tak sekadar berorientasi pada popularitas.
“Tapi kalau kemudian pemain diaspora ini didatangkan hanya untuk menambah eksposur Persib, ya buat apa. Saya pikir kembali lagi kepada kebutuhan tim untuk lebih baik lagi di musim depan, termasuk target juara,” tambahnya.
Saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari manajemen Persib terkait proses negosiasi dengan Shayne Pattynama. Namun, status bebas transfer sang pemain bisa menjadi peluang emas bagi Persib untuk memperkuat skuad tanpa beban biaya transfer.
Dengan pengalaman di Eropa dan darah Indonesia yang mengalir dari mendiang ayahnya asal Maluku, Shayne Pattynama bisa menjadi opsi menarik jika mampu membuktikan dirinya sebagai pemain yang siap secara mental dan teknis untuk bersaing di Liga 1.