Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Pesona Tersembunyi Karawang, Ini 3 Wisata Alam yang Bikin Betah

Rabu, 21 Mei 2025 20:30 WIB

Hodak Mulai Rancang Formasi Tempur Persib Hadapi Persis di GBLA

Rabu, 21 Mei 2025 19:36 WIB

Pemain Persib Bandung Tak Dilirik Timnas Indonesia, Bojan Hodak Tanggapi Santai

Rabu, 21 Mei 2025 17:16 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Pesona Tersembunyi Karawang, Ini 3 Wisata Alam yang Bikin Betah
  • Hodak Mulai Rancang Formasi Tempur Persib Hadapi Persis di GBLA
  • Pemain Persib Bandung Tak Dilirik Timnas Indonesia, Bojan Hodak Tanggapi Santai
  • Gagal Kabur di Cicaheum, Kurir Sabu 250 Gram dan Bandarnya Dibekuk Polisi
  • Rumor Saddil Ramdani ke Persib Menguat, Bojan Hodak: Saya Senang, Tapi Belum Resmi
  • PETAPA RAJA, Solusi Inovatif Sumedang Angkat Derajat Buruh Tani Tanpa Lahan
  • Program Barak Militer Dedi Mulyadi Tuai Kritik, PKS Soroti Pelanggaran Hak Anak
  • Program Barak Militer untuk Anak Nakal Dikritik, Dedi Mulyadi: Di Mana Letak Salahnya?
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 21 Mei 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Uncategorized

Pemkot Bandung Kolaborasi Bersama Komunitas Tionghoa untuk Penataan Baru Jalan Kelenteng

Putri Mutia RahmanJumat, 24 November 2023 21:10 WIB
Pemkot Bandung Kolaborasi Bersama Komunitas Tionghoa untuk Membangun Trotoar Tematik di Jalan Kelenteng. (Istimewa)

bukamata.id– Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Kolaborasi Bersama Komunitas Tionghoa untuk rencanakan pembangunan trotoar tematik di Jalan Kelenteng pada awal tahun 2024 dengan aksen oriental.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, penataan trotoar di Jalan Kelenteng akan akan diberikan tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan tema oriental dengan toko sekitar yang ditata dengan nuansa seragam. .

“Akan ada tiang-tiang PJU yang memberikan aksen tema oriental lebih kuat. Nanti kalau bisa, di toko-toko itu plang namanya pakai bahasa Mandarin, tulisan latinnya, dan bahasa Indonesia. Jadi suasana oriental di sana akan lebih terasa. Tapi ini akan kita diskusikan dulu bersama para pemilik toko ” tutur Didi.

Dengan rencana tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah melakukan diskusi bersama komunitas Tionghoa untuk melakukan kolaborasi pembangunan trotoar tematik di Jalan Kelenteng pada Jumat 24 November 2023 di Balai Kota Bandung.

Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan dalam diskusinya, kolaborasi ini merupakan upaya pemerintah dalam membangun kota yang heterogen.

“Kita harus saling melengkapi untuk membangun Bandung yang sangat heterogen. Kita ingin membuat trotoar tematik dan membenahi permasalahan sampah bersama Komunitas Tionghoa. Butuh kolaborasi dengan masyarakat kelenteng di sana untuk beberapa wilayah yang tidak bisa diintervensi Pemkot,” ungkap Bambang.

Ia juga mengatakan  beberapa tahapan untuk mempersiapkan penataan trotoar tematik seperti, penertiban  Pedagang Kaki Lima (PKL) dan merapikan tempat parkir. 

“Beberapa yang harus disiapkan yaitu, penataan PKL kita akan tata dengan solusi terbaik, jangan sampai diusir begitu saja. Kita perlu kerja bersama-sama. Kita juga perlu siapkan kantong-kantong parkir yang tepat agar tidak terjadi kekumuhan akibat parkir liar. Supaya tujuan wisata ke Jalan Kelenteng ini bisa membuat nyaman siapapun yang ada di sana,” paparnya.

Selain itu, Pemkot Bandung bersama komunitas Tionghoa dan Duta Kampung Toleransi juga akan melakukan inovasi pengolahan sampah.

“Ternyata Komunitas Tionghoa dan Kampung Toleransi juga sudah sering diskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mengenai inovasi ini. Terima kasih, inovasi yang diberikan membuat saya optimis kita bisa menyelesaikan permasalah sampah dengan cepat,” ujar Bambang.

Menanggapi hal tersebut, Pengelola Sampah Kampung Toleransi, Yaya Suhaya merencanakan inovasi mesin Nawasena sebagai alat pengolah sampah residu organik maupun anorganik. 

“Jadi nanti kita pisahkan bahan yang bisa merusak pisau seperti batu kaca. Kemudian yang lainnya kita bisa cacah dengan dicampur additive. Pembakaran akan mencapai 1.000 derajat lebih,” jelas Yaya.

Dalam rencana pengolahannya, ia akan memberikan bahan perekat dari singkong untuk membuat recahan sampah menjadi lebih padat untuk diolah. Setelah itu, hasil olahan sampah dicetak menjadi briket.

Berita Lainnya

No related posts.
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Klaim Diamond Gratis Lewat Kode Redeem FF Terbaru 4 Oktober 2024

Jumat, 4 Oktober 2024 01:00 WIB

Generasi Muda Miliki Peran Penting, Seknas Jokowi for Ganjar President Apresiasi GAMA Youth Camp

Senin, 15 Januari 2024 13:58 WIB

KPU Nyatakan Surat Pemilu yang Sudah Tercoblos di Taipei Tidak Sah

Rabu, 27 Desember 2023 10:13 WIB

Selfie Bareng Ridwan Kamil dan Erick Thohir, Sandiaga Uno: Kami Bukan Lelaki Pilihan

Senin, 20 November 2023 17:05 WIB

Kehabisan Solar, Mulai Besok RS Indonesia akan Berhenti Secara Total

Kamis, 9 November 2023 21:51 WIB

Sebelas Anggota Geng Motor Brigez di Kota Bandung Ditangkap, Dua Tersangka Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Rabu, 8 November 2023 12:36 WIB
Terpopuler

Edubot Gandeng UI dan UPI, Hadirkan AI Pendidikan Sesuai Kurikulum Indonesia

Selasa, 20 Mei 2025 15:39 WIB

Lemhannas Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi: Barak Militer Bukan Tempat Rehabilitasi

Selasa, 20 Mei 2025 19:00 WIB

Gempa Bumi Sumedang Hari Ini M3,7: Pusat di Darat, Analisis BMKG dan Potensi Susulan

Rabu, 21 Mei 2025 08:12 WIB

Misteri Weton Jumat Pahing: Membedah Karakter, Rezeki, Cinta, dan Masa Depan dalam Tradisi Jawa

Jumat, 25 April 2025 10:17 WIB

Program Barak Militer Dedi Mulyadi Tuai Kritik, PKS Soroti Pelanggaran Hak Anak

Rabu, 21 Mei 2025 15:20 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.