bukamata.id – Timnas Malaysia mendapatkan keuntungan mengejutkan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) setelah Nepal belum bisa menggelar laga di negaranya sendiri. Alhasil, Harimau Malaya akan kembali bermain di kandang sendiri, Stadion Nasional Bukit Jalil.
Ironisnya, keuntungan ini datang di tengah hukuman yang sedang dijalani Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dari FIFA akibat kasus tujuh pemain naturalisasi ilegal.
Sebelumnya, FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada FAM atas dugaan pemalsuan dokumen pemain naturalisasi.
Hukuman tersebut mencakup denda besar dan larangan bertanding di sejumlah agenda resmi. Namun, AFC justru memberikan “bonus” berupa laga kandang tambahan bagi Malaysia.
Pemain Ilegal dan Dugaan Pemalsuan Dokumen
Kasus bermula dari tampilnya Hector Hevel dan enam pemain naturalisasi lain dalam laga kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Nepal dan Vietnam. Dalam dua pertandingan itu, Malaysia meraih kemenangan, tetapi FIFA menemukan adanya pelanggaran administrasi serius.
Secara regulasi, Malaysia seharusnya dijatuhi pengurangan poin akibat menurunkan pemain yang tidak memenuhi syarat. Namun, hingga kini, belum ada keputusan tambahan terkait sanksi itu dari AFC.
AFC Justru Beri Keuntungan ke Malaysia
Alih-alih menambah hukuman, AFC malah memindahkan laga Nepal vs Malaysia yang sedianya digelar di Kathmandu ke Kuala Lumpur. Keputusan ini diambil karena Nepal tengah mengalami aksi demonstrasi besar-besaran yang membuat situasi keamanan tidak kondusif.
“Berdasarkan konfirmasi dari AFC dan FAM, pertandingan kualifikasi antara Nepal vs Malaysia akan digelar di Stadion Nasional Bukit Jalil,” tulis laman Asean Football di Instagram.
Dengan keputusan ini, Malaysia kembali mendapatkan keuntungan besar karena akan bermain di depan ribuan pendukungnya.
“Keuntungan besar bagi Harimau Malaya untuk tampil di depan suporter sendiri lagi!” lanjut laporan tersebut.
Malaysia Masih di Puncak Grup F
Hingga saat ini, Malaysia masih memuncaki Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 dengan torehan 12 poin dari empat pertandingan. Namun posisi mereka bisa terancam apabila FIFA atau AFC memutuskan menjatuhkan sanksi tambahan berupa pengurangan poin.
Jika hal itu terjadi, Malaysia berpotensi digeser oleh Vietnam yang kini berada di posisi kedua.
Situasi ini menimbulkan kontroversi besar di kalangan pecinta sepak bola Asia Tenggara. Banyak pihak menilai keputusan AFC justru memperlihatkan ketimpangan dalam penerapan regulasi.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News











