bukamata.id- Kelompok pendukung Anies Baswedan yang tergabung dalam Relawan Turun Tangan dan kelompok Sahabat Ganjar pindah haluan dan memutuskan untuk mendukung capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Ketum Relawan Aktivis Turun Tangan, Khoirul Mujahid menjelaskan, kelompok ini merupakan sukarelawan yang diinisiasi oleh Anies Baswedan, saat ia masih menjabat sebagai Mendikbud di tahun 2015 lalu. Namun, gerakan ini kemudian dijadikan bagian dari politik praktis untuk menyukseskan Anies tanpa ada kesepakatan lebih dulu.
Akhirnya, ia dan sejumlah relawan lainnya memutuskan untuk pindah haluan dan mengubah nama menjadi Jenderal Muda 08 usai debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar Minggu (7/1) lalu.
Khoirul menjelaskan alasannya meninggalkan Anies Baswedan, pihaknya menilai ada sikap yang kurang etis dari Anies.
“Bapak Prabowo diserang habis-habisan bahkan mungkin banyak yang bilang juga ini secara personal yang tidak ada kaitannya dengan apa yang menjadi fokus utama dalam debat capres sehingga kita lihat, pada merendahkan Prabowo ya, meng-underestimate posisinya Bapak Prabowo untuk menonjolkan pribadinya jauh lebih baik ketimbang Pak Prabowo,” ucap Khoirul di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat (12/1) dikutip dari Kumparan.
“Nah, itu mungkin bagi kami adalah sikap-sikap yang kurang etis, apalagi dilakukan oleh sosok yang kita kenal mungkin intelektual, ada cara lain, ada cara yang jauh lebih bijak untuk bagaimana mempromosikan dirinya menjadi presiden RI,” lanjutnya.
Sementara itu inisiator Gerakan Turun Tangan di Yogyakarta, Sanghyang Sukma Wahyu Abadi, mengaku ia sebenarnya sudah mendukung Anies sejak Konvensi Partai Demokrat 2014 lalu. Sampai akhirnya, beberapa orang di Gerakan Turun Tangan mulai memaksakan anggotanya untuk mendukung Anies.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini