“Berdampak pada perhitungan nilai zakat fitrah dan patokan harga beras di Majalengka lebih rendah dari Kabupaten kota lainnya,” katanya.
Menurutnya, untuk membangun Kabupaten Majalengka harus dilakukan dari hal-hal yang kecil. Misalnya saja dengan mengajukan pergantian nama daerah pada plang di jalan tol Cipali sebagai upaya branding Kabupaten Majalengka.
“Sebelumnya yang arah ke Majalengka itu tulisannya kan Bandara Internasional Jawa Barat, Sumedang. Saat ini telah tertulis identitas Kabupaten Majalengka dan bisa dilihat dari berbagai arah tol,” katanya.
Dia memprediksi, Majalengka akan menjadi daerah yang maju mengingat adanya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Bahkan, yang awalnya diperuntukan hanya untuk keberangkatan haji dari tujuh Kota/Kabupaten, saat ini sudah bertambah.
“Saat ini melayani keberangkatan haji dari seluruh Jawa Barat kecuali untuk wilayah Botabek,” katanya.
Hanya saja, untuk mewujudkan Majalengka yang aman damai dan sejahtera maka harus terus menjaga persatuan dan kesatuan.
Mengingat pentingnya hal tersebut, Dedi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat tali silaturahim, saling memaafkan satu sama lain dan bersama-sama menjadikan Majalengka kian maju.
“Setidaknya ada empat nikmat yang harus disyukuri pada hari istimewa ini yaitu silaturahmi, kesehatan, umur panjang, dan iman Islam,” katanya.
Terakhi, Dedi juga mendoakan masyarakat Majalengka agar selalu diberikan keselamatan.
“Di hari yang Fitri ini, saya berdoa untuk masyarakat Majalengka agar terhindar dari segala bentuk bencana,” pungkasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini