Salah satu yang ditekankan Kang Emil, imbuh Iendra, segala sesuatu yang diajukan ke provinsi harus clear. Apabila tidak, maka program atau usulan bagaimana pun tidak akan lolos di Bappeda.
“Jika itu bagus dan mendesak, persoalan DED juga diupayakan oleh provinsi. Semata-mata bukan untuk gubernur, tapi masyarakat,” tuturnya.
“Pendekatan itu bukan untuk menghindari ketakutan, tapi membuat suasana atau menyamakan persepsi,” paparnya.
Iendra menambahkan, Kang Emil tidak memberikan pesan khusus kepada jajarannya. Hanya saja, ia mengingatkan agar segala sesuatu yang sudah dimulai harus diselesaikan apapun tantangannya.
“Apa yang sudah dibangun, jangan balik kanan, lanjutkan,” ucapnya.
Sementara itu, Akademisi Kebijakan Pembangunan, Ari Nurman mengatakan, dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Jabar cukup bersinar. Dalam arti, jika dibandingkan dengan 6 provinsi yang lebih dulu maju, progresnya cukup menjanjikan.
Ari berpesan, apabila Jabar ingin mengejar Jakarta dan Jawa Tengah minimal harus mengejar 3 indeks komposit pada IPM. Jika terus diusahakan, bukan tidak mungkin IPM Jabar akan terus meningkat.
“Jadi minimal kalau pengen rasionalnya melihat itu pendidikan, kesehatan, ekonomi ditingkatkan,” kata Ari.
“Kita tahu Jabar dari sisi investasi udah paling tinggi, ekonomi udah ngegas. Pendidikan dan kesehatan sepertinya naik juga, makanya skor tinggi,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini