bukamata.id – Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) Jawa Barat meminta pemerintah kabupaten/kota dapat memastikan kesiapan perencanaan dan anggaran.
Kesiapan anggaran ini untuk memaksimalkan penanganan dan menekan kasus AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM).
Koordinator Program Adinkes Jabar, Dian M Arfiana mengatakan, tiga penyakit menular ATM bukan hanya menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan semata, tetapi juga pemerintah daerah.
Berkaca dari pandemi Covid-19 lalu kata Dian, perencanaan program yang matang dan anggaran sangat dibutuhkan, bila ingin mengurai masalah ATM tersebut.
“Pertemuan ini kita ingin memotret kesiapan kabupaten/kota Jawa Barat, dalam merespon kasus ATM. Khusus perencanaan dan penganggaran,” ujar Dian usai rapat penyusunan dokumen perencanaan ATM kabupaten/kota di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (14/6/2024).
Tanpa perencanaan dan anggaran yang memadai, kata Dian, jangan harap ATM dapat selesai di Jawa Barat. Sebab itu, pemerintah kabupaten/kota diharapkan dapat serius dalam persiapannya dengan harapan kasus AIDS, Tuberkulosis dan Malaria dapat ditekan.
“Kalau misal dari perencanaan tidak menjadi prioritas, program strategis, anggaran tidak cukup. Kita pesimis ATM bisa dicegah, dikendalikan dan 2030 sebagai tahun eliminasi ATM akan gagal. Kalau tidak didukung perencanaan dan penganggaran yang memadai,” katanya.
Mengenai kesiapan kota/kabupaten terhadap tiga penyakit menular tersebut, Dian mengungkapkan mayoritas nomenklatur perencanaan sudah terpenuhi. Baik terkait pelayanan terduga TBC, risiko terindikasi HIV AIDS, layanan orang yang sudah TBC dan Malaria sudah berjalan baik.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini