Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

5 Rekomendasi Tempat Wisata Terpopuler di Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 18:30 WIB

CLBK, Rachmat Irianto Resmi Pulang ke Persebaya

Rabu, 18 Juni 2025 17:00 WIB

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Rabu, 18 Juni 2025 16:30 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • 5 Rekomendasi Tempat Wisata Terpopuler di Bandung 2025
  • CLBK, Rachmat Irianto Resmi Pulang ke Persebaya
  • Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
  • Jaga Kondisi di Tengah Liburan, Pemain Muda Persib Serius Siapkan Diri untuk Maung Bandung
  • Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan
  • Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI
  • Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat
  • Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Aksi Inspiratif Driver Ojol di Bandung, Tambal Jalan Berlubang Pakai Uang Pribadi

Aga GustianaSenin, 19 Mei 2025 12:53 WIB
Hasan Fiidel, pengemudi ojol asal Bandung, tak hanya antar penumpang tapi juga peduli dengan kondisi jalan. (Foto: Ist)

bukamata.id – Aksi inspiratif seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Hasan Fiidel (24) asal Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Bagaimana tidak, Hasan dengan inisiatif sendiri menambal jalan-jalan berlubang tanpa menunggu bantuan dari pihak berwenang. Aksinya ini dilakukannya semata-mata demi keselamatan para pengguna jalan lain, bermodalkan uang pribadinya yang diperoleh dari hasil mengantar penumpang.

Motivasi Hasan ternyata berawal dari pengalaman pribadinya. “Saya pernah jatuh karena jalan berlubang waktu narik, sampai handphone saya rusak, LCD-nya pecah. Dari situ kepikiran, jangan sampai orang lain ngalamin hal yang sama,” ungkap Hasan saat ditemui pada Senin (19/5/2025), menceritakan pemicu mulia di balik tindakannya.

Kegiatan menambal jalan ini baru dilakoni Hasan selama dua pekan terakhir, namun perencanaannya sudah ia matangkan sejak empat bulan sebelumnya. “Cuma dulu banyak kendalanya, kaya peralatan belum ada, terus bingung aspalnya dari mana,” jelasnya mengenai proses persiapannya.

Hebatnya, Hasan mempelajari teknik menambal jalan secara otodidak. Ia memanfaatkan sumber daya internet seperti YouTube dan Google untuk mencari tahu caranya.

Baca Juga:  Iris Wullur Diduga Diselingkuhi Suami, Bongkar Sosok Sang Pelakor yang Punya Jabatan Tinggi

“Saya belajar dua hari, terus langsung praktik. Tapi waktu itu enggak langsung ngonten, masih percobaan dulu,” tuturnya.

Pada percobaan awalnya, Hasan membeli sendiri material seperti cairan aspal bakar, lem, dan pasir beton. Namun kini, setelah memahami alurnya, ia lebih sering memanfaatkan aspal bekas yang terkelupas di tepi jalan. “Sekarang modalnya tinggal buat beli gas, bensin, sama cairan perekat,” katanya.

Proses penambalan yang dilakukan Hasan cukup sederhana namun efektif. Aspal bekas dipanaskan hingga mencair, lalu dituangkan ke dalam lubang jalan yang sebelumnya telah diolesi lem perekat. Di lapangan, proses pengerjaan hanya memakan waktu sekitar 20 hingga 30 menit per titik.

“Yang lama itu nyiapin aspalnya,” jelas Hasan mengenai durasi yang dibutuhkan untuk mencairkan aspal, yakni sekitar dua hingga tiga jam.

Awalnya, Hasan mengeluarkan dana sekitar Rp 500 ribu tanpa mendokumentasikan aksinya. Namun kini, ia mulai membuat konten video dan membagikannya di media sosial. “Kalau sekarang, tergantung lubangnya. Kayak kemarin di Katapang, cuma habis puluhan ribu aja,” ujarnya.

Baca Juga:  Pungli PPDB di Bandung Diduga Capai Rp8 Juta per Kursi, 4 SMP Negeri Diselidiki

Pengetahuan Hasan mengenai titik-titik jalan berlubang didapatkannya dari pengalamannya sehari-hari sebagai pengemudi ojol. Ia bahkan sering memotret jalan rusak saat sedang bekerja.

“Biasanya saya tandai waktu narik dari Ciwidey ke Kota Bandung,” katanya.

Meskipun banyak rekan sesama ojol dan warga yang menawarkan bantuan, Hasan memilih untuk bekerja sendiri. Ia memiliki alasan tersendiri untuk keputusannya ini.

“Bukan enggak mau dibantu, tapi kita enggak tahu niat orang. Ada yang benar-benar ingin bantu, ada juga yang bisa jadi manfaatin,” ucapnya dengan bijak.

Hasan juga memastikan bahwa pihak keluarga dan pemerintah setempat mengetahui apa yang dilakukannya. Saat pertama kali menambal jalan di Desa Cibodas, ia bahkan meminta izin terlebih dahulu kepada kepala desa. “Itu adab saya, ngomong dulu sebelum mulai,” tegasnya.

Aksi sosial ini telah ia lakukan di beberapa wilayah seperti Ciwidey, Katapang, dan Soreang. Hasan menyisihkan sebagian penghasilannya sebagai pengemudi ojol untuk membiayai kegiatan mulianya ini.

Baca Juga:  Viral! Truk Tronton Mundur Tak Kuat Tanjakan di Tol Purbaleunyi, Tabrak Kendaraan di Belakang

“Misalnya saya narik sampai jam 10 pagi, habis itu ngaspal. Setelah beres, lanjut narik lagi sampai malam,” jelasnya mengenai pembagian waktunya. Dengan penghasilan bersih rata-rata sekitar Rp 80 ribu per hari, sebagian dana ia alokasikan untuk membeli perlengkapan menambal jalan.

Menariknya, Hasan tidak menyalahkan pemerintah atas kondisi jalan yang rusak. Ia memahami adanya keterbatasan anggaran dan proses birokrasi.

“Saya yakin pemerintah juga ingin betulin jalan. Tapi kan butuh waktu, dana, prosedur. Saya bantu seadanya aja, daripada nunggu lama tapi lubangnya tetap ada,” ungkapnya dengan nada pengertian.

Meskipun aksinya tergolong kecil, banyak warga yang memberikan apresiasi tinggi atas inisiatifnya. Beberapa di antaranya mengucapkan terima kasih, merekam aksinya, bahkan ada yang mengira ia adalah petugas dari pemerintah.

“Saya mah skala kecil, kalau lubangnya gede bukan kerjaan saya,” pungkas Hasan dengan rendah hati.

bandung driver ojol bandung hasan fiidel tambal jalan viral
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Rabu, 18 Juni 2025 16:30 WIB

Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan

Rabu, 18 Juni 2025 14:30 WIB

Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI

Rabu, 18 Juni 2025 14:13 WIB

Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat

Rabu, 18 Juni 2025 14:00 WIB

Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan

Rabu, 18 Juni 2025 13:31 WIB

Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 13:10 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Wisata Garut Paling Populer 2025: Mulai dari Gunung Sampai Pantai

Sabtu, 14 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.