Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Dedi Mulyadi Sindir Parung Panjang Rusak Akibat Proyek Jakarta-Tangerang

Rabu, 18 Juni 2025 11:30 WIB

Darurat Tanah Bergerak di Purwakarta, Desa Pasirmunjul Jadi Zona Rawan Bencana

Rabu, 18 Juni 2025 11:00 WIB

44 Orang Terlibat dalam Markas Judi Mewah di Bandung, Polisi Sita Dana Miliaran

Rabu, 18 Juni 2025 10:47 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Dedi Mulyadi Sindir Parung Panjang Rusak Akibat Proyek Jakarta-Tangerang
  • Darurat Tanah Bergerak di Purwakarta, Desa Pasirmunjul Jadi Zona Rawan Bencana
  • 44 Orang Terlibat dalam Markas Judi Mewah di Bandung, Polisi Sita Dana Miliaran
  • Adik Bahar bin Smith Jadi Korban Pemerkosaan, Begini Kronologinya
  • Waktu Terbatas, Persib Maksimalkan Program Fisik Jelang Piala Presiden 2025
  • Profil Sahar Emami: Pembawa Berita IRIB yang Tetap Siaran Meski Diserang Rudal Israel
  • ASN Bisa WFA: Kebijakan Baru PANRB Soal Fleksibilitas Kerja Pegawai Negeri
  • Harga LPG 3 Kg di Bandung Raya Naik Jadi Rp19.000, Ini Alasan dan Dampaknya
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Alert! DBD di Jabar Tembus 23.255 Kasus Sepanjang 2024

Putra JuangRabu, 8 Mei 2024 20:07 WIB
Demam Berdarah Dengue. (Foto: Ilustrasi/net)

bukamata.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat mencatat, ada sebanyak 23.255 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi sepanjang Januari hingga Mei 2024.

Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 193 diantaranya dinyatakan meninggal.

“Data terakhir dari 5 Mei 2024, yang kasus terkumpul dari beberapa Kabupaten dan kota di Jawa Barat itu dihitung, dan tercatat adalah 23.255 kasus, dengan kasus kematian 193 orang,” ucap Rochady, Rabu (8/5/2024).

Rochady mengatakan, penyakit DBD di Jabar menyerang semua golongan, dari balita hingga usia lanjut.

“Angka terbanyak kasus itu di usia golongan 15-44 tahun jadi golongan usia ini memiliki mobilitas tinggi, angkanya mencapai 9.870 kasus, kematian ada 36 kasus,” ungkapnya.

Baca Juga:  1.240 Hewan Ternak Terpapar PMK, Jabar Segera Mulai Vaksinasi

Adapun angka kematian terbesar ada dari kelompok usia muda, sedangkan untuk balita dan usia lanjut tergolong sedikit. Rochady memastikan, angka kasus DBD di kelompok usia muda sangat kecil dibandingkan lainnya.

“Kalau kita lihat, angka kematian itu justru banyak golongan umur 5-14 tahun, tapi angka pasien yang terkena DBD ada 7.644 kasus. Untuk di bawah satu tahun angka kasua sedikit,” katanya.

Rochady mengatakan, ada beberapa daerah yang tercatat paling tinggi sebaran kasusnya. Di antaranya ada di Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kabupaten Bandung Barat.

“Kasus terbanyak di Kota Bandung ada sekitar 3.468 kasus, kemudian Kota Bogor, 1.942 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1.331 kasus,” imbuhnya.

Baca Juga:  Kekuatan Perempuan Terpadu, PIRA Jabar Siap Menangkan Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan

Sedangkan untuk kasus kematian paling banyak ada di Kabupaten Bandung.

“Untuk kasus kematian terbanyak ada di Kabupaten Bandung, 29 kasus, Kota Bekasi, 19 kasus, Kabupaten Subang tercatat 19 kasus,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari tenaga kesehatan di kabupaten dan kota, kata Rochady, penyebaran DBD sendiri kini tidak hanya di lingkungan rumah, melainkan sudah sampai tempat kerja dan lingkungan pendidikan.

“Kalau kita lihat memang mungkin penyebaran tidak saja di rumah tapi di kantor atau lingkungan sekolah yang sanitasi atau kamar mandi dan toilet atau ember tidak rutin di kuras, sehingga mungkin berpotensi jadi penyebaran nyamuk,” jelasnya.

Ia menyebut, kasus DBD pada awal tahun ini sendiri tergolong mengalami peningkatan signifikan dibandingkan 2023. Hanya saja, jika dibandingkan dengan 2022 kasus DBD di Jabar tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

Baca Juga:  Promo Akhir Tahun Bapenda Jabar Disambut Positif Ribuan Wajib Pajak

“Jadi kalau dibanding 2022 kasusnya tidak terlalu jauh. Kita lihat 2024 awal Januari 2024 itu kita dapati 4.784 kasus dan di 2022 itu kita dapat hampir 5.940 kasus,” sebutnya.

Pemprov Jabar sendiri sudah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus dengan mengeluarkan Surat Edaran waspada terhadap DBD ke seluruh kabupaten dan kota.

“Kami sudah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan peningkatan DBD di Jawa Barat. Penanganan DBD tidak hanya Dinkes, tapi dinas lain dan masyarakat juga diminta untuk sama-sama mengendalikan peningkatan kasus DBD di Jabar,” tandasnya.

DBD Demam Berdarah Dengue Dinkes Jabar Jabar
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Dedi Mulyadi Sindir Parung Panjang Rusak Akibat Proyek Jakarta-Tangerang

Rabu, 18 Juni 2025 11:30 WIB

Darurat Tanah Bergerak di Purwakarta, Desa Pasirmunjul Jadi Zona Rawan Bencana

Rabu, 18 Juni 2025 11:00 WIB

44 Orang Terlibat dalam Markas Judi Mewah di Bandung, Polisi Sita Dana Miliaran

Rabu, 18 Juni 2025 10:47 WIB

Adik Bahar bin Smith Jadi Korban Pemerkosaan, Begini Kronologinya

Rabu, 18 Juni 2025 10:08 WIB

Profil Sahar Emami: Pembawa Berita IRIB yang Tetap Siaran Meski Diserang Rudal Israel

Rabu, 18 Juni 2025 09:00 WIB

ASN Bisa WFA: Kebijakan Baru PANRB Soal Fleksibilitas Kerja Pegawai Negeri

Rabu, 18 Juni 2025 08:26 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Wisata Garut Paling Populer 2025: Mulai dari Gunung Sampai Pantai

Sabtu, 14 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.