bukamata.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Jawa Barat terus mengalami kenaikan. Sejak awal 2024 hingga Jumat (8/3/2024) tercatat ada sebanyak 7.654 kasus dengan 71 kematian.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi dalam Beja atau Bewara Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (8/3/2024).
“Ada 7.654 kasus dengan total kematian ada 71 kasus saat ini di Jabar,” ujar Vini.
Vini mengungkapkan dari 7.654 kasus tersebut, ada tiga daerah di Jabar yang menjadi penyumbang kasus DBD tertinggi.
Ketiga kabupaten/kota tersebut diantaranya, Kota Bogor dengan 848 kasus, Kabupaten Bandung Barat dengan 840 kasus, dan Kabupaten Subang dengan 691 kasus.
Selain itu, di tiga daerah tersebut angkanya kematian akibat virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti pun cukup tinggi.
“Kasus kematian tertinggi di Kota Bogor, Kabupaten Subang dan KBB,” tambah Vini.
Atas tingginya kasus DBD di Jabar tersebut, Vini mengatakan terkait penyebab risiko penularan DBD, salah satunya disebabkan oleh El Nino.
“DBD ini sebenarnya penyakit sepanjang tahun. Peningkatan DBD ini dipengaruhi perubahan iklim cuaca, kemarin El Nino dan sekarang La Nina basah,” ujarnya.
Selain itu, perubahan iklim dari panas ke hujan, lalu hujan ke panas, maka akan meningkat karena banyak genangan air sehingga biasanya DBD ini terjadi di Januari, Februari, Maret April lalu turun di Juli, Agustus, dan September.
Untuk itu, Vini mengimbau masyarakat untuk tidak membiarkan adanya genangan air sedikit pun karena telur nyamuk dapat menetas meski hanya setitik air.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini