“Kami percaya bahwa pendekatan ini memberikan kesempatan kepada seniman-seniman terpilih untuk tampil dalam sebuah platform yang tidak hanya mengedepankan karya, tetapi juga pengakuan dari jaringan profesional seni yang lebih luas,” jelasnya.
Format baru lainnya, batas usia partisipasi seniman dari maksimal 40 tahun menjadi maksimal 45 tahun. Tujuannya, memberi ruang bagi lebih banyak seniman dengan jenjang umur yang lebih beragam.
Karya-karya yang dipamerkan akan dinilai oleh 5 juri, yang terdiri dari profesional curators, art fairs, jurnalist, akademisi, seniman dan galeris baik dari Indonesia maupun internasional.
Selain uang tunai, sejumlah pemenang mendapatkan kontrak eksklusif 10 bulan dengan ArtSociates untuk membuat pameran tunggal.
Daftar penerima penghargaan BaCAA adalah Studio Pancaroba untuk hadiah Rp100.000.000 tunai, Aurora Arazzi untuk hadiah production cost Solo Exhibition sebesar Rp100.000.000, dan Galih Adika Paripurna yang mendapatkan Residency ke La Rochelle, Prancis.
Kategori Honorary Mention didapatkan oleh Dzikra Afifah dan Henryette Louise. Keduanya akan mendapat production cost masing masing sebesar Rp50.000.000 untuk duo exhibition.
“Kami optimistis bahwa BaCAA tetap berdiri sebagai ajang penting yang mendukung dan merayakan karya-karya seniman kontemporer Indonesia, sekaligus menegaskan komitmen kami dalam mendorong praktik seni rupa di Indonesia yang terus berkembang,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini