bukamata.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov), lakukan penanggulangan kekeringan usai menyoroti masalah krisis air bersih di beberapa daerah. Dengan itu Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat pun melakukan kolaborasi bersama tim pembina samsat untuk meringankan dampak kekeringan dengan menyediakan air bersih.
Menurut Kepala Bapenda Jawa Barat Dedi Taufik, kolaborasi ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan lingkungan. Ia juga menyebutkan masalah kekeringan ini menjadi tugas prioritas yang harus diselesaikan oleh Pemprov Jabar.
“Masalah kebutuhan air saat kemarau ini menjadi penting, karena ini salah satu kebutuhan primer. Kami dari Bapenda siap berkolaborasi untuk menyelesaikan persoalan ini,” ujar Dedi.
Upaya itupun sudah terealisasikan dengan mengirimkan 17 mobil tangki Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan kapasitas 6.000 liter ke beberapa daerah di Jawa Barat seperti Desa Cisambeng, Kecamatan palasah, Desa Bongas Kulon, Bongas Wetan oleh tim Samsat Majalengka dan Bank Jabar Banten (BJB) juga Desa Sukamantri Kecamatan Panjalu oleh Tim Samsat Ciamis.
“Semua ini akan berjalan di semua daerah. Tentu ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kekeringan ini,” ujarnya.
Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menambahkan, pemerintah juga rencanakan pembangunan infrastruktur penunjang kekeringan di Bekasi, seperti bendungan, embung-embung, dan sumur resapan. Hal ini dilakukan agar krisis air bersih tidak terulang saat musim kemarau.
“Untuk infrastruktur itu pasti ada, kalau bendungan perlu waktu. Ada pula sumur resapan, embung-embung, ini sudah termasuk yang diprioritaskan untuk dibangun di Bekasi ini,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini