bukamata.id – Fenomena menarik mewarnai jajaran kepemimpinan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat saat ini. Ibarat “bedol desa“, sejumlah Pimpinan Tinggi Pratama (setara eselon I) yang sebelumnya berkiprah di pemerintahan daerah kini menduduki posisi strategis di tingkat provinsi. Sorotan utama tertuju pada Kabupaten Purwakarta, yang tampaknya menjadi “lumbung” pejabat pilihan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pantauan melalui kanal YouTube resmi @humasjabar pada Rabu (28/5/2025) merekam momen pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sejumlah Pimpinan Tinggi Pratama oleh Gubernur Dedi Mulyadi secara langsung. Langkah ini dipandang sebagai bagian dari upaya penyegaran birokrasi dan penguatan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar.
Namun, yang menarik perhatian adalah komposisi pejabat yang dilantik. Dari sejumlah nama yang mengemban amanah baru, empat di antaranya memiliki jejak karir yang kuat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta.
Daerah ini tentu bukan nama asing bagi Dedi Mulyadi, mengingat rekam jejaknya sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode. Kedekatan historis ini memunculkan spekulasi mengenai preferensi sang gubernur dalam memilih timnya.
Lantas, siapa saja “empat serangkai” eks Purwakarta yang kini menduduki kursi penting di Pemprov Jabar? Berikut daftarnya:
- Purwanto
Sosok yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta kini didapuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Perpindahan ini tentu membawa harapan baru bagi dunia pendidikan di tingkat provinsi, dengan pengalaman Purwanto di Purwakarta sebagai modalnya.
- Agung Wahyudi
Mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Purwakarta kini mengemban tugas baru sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat. Pengalamannya menata ruang dan permukiman di Purwakarta diharapkan dapat memberikan perspektif segar dalam pembangunan infrastruktur di seluruh Jabar.
- Deni Darmawan
Kiprahnya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta mengantarkannya pada posisi yang lebih strategis, yakni Direktur RSUD Al Ihsan. Penunjukan ini mengisyaratkan harapan akan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di salah satu rumah sakit rujukan utama Jawa Barat.
- Asep Supriatna
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Purwakarta, kini Asep Supriatna dipercaya mengelola keuangan daerah sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat. Pengalamannya mengelola arsip dan informasi diyakini akan membantunya dalam mengoptimalkan pendapatan daerah.
Fenomena “bedol desa” ini tentu menimbulkan berbagai interpretasi. Di satu sisi, penunjukan mantan anak buah diyakini dapat mempercepat sinergi dan pemahaman visi antara gubernur dan jajaran pimpinan. Namun, di sisi lain, muncul pertanyaan mengenai meritokrasi dan peluang bagi ASN dari daerah lain di Jawa Barat untuk menduduki posisi puncak di tingkat provinsi.
Kebijakan Dedi Mulyadi menarik sejumlah pejabat dari Purwakarta ke level provinsi ini menjadi potret unik dalam dinamika birokrasi Jawa Barat.
Akankah “chemistry” yang terbangun di Purwakarta mampu membawa perubahan signifikan bagi kemajuan Jawa Barat secara keseluruhan? Waktu yang akan menjawabnya. Yang pasti, pergeseran ini menandai babak baru dalam kepemimpinan dan susunan birokrasi di Bumi Pasundan.