bukamata.id – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menargetkan Kota Bandung menjadi percontohan pengelolaan sampah di wilayah Jabar.
Untuk itu, beberapa fasilitas pengolahan sampah akan diperbaiki dengan pendekatan inovasi teknologi dan jumlahnya ditambah.
Menurut Bey, pengelolaan sampah harus menjadi salah satu prioritas yang segera diselesaikan. Kota Bandung menjadi daerah dengan produksi sampah paling besar di wilayah Jabar.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung 2023, jumlah produksi sampah di Kota Bandung mencapai 1.594,18 ton per hari pada 2022. Sampah makanan menjadi penyumbang terbesar.
Bey sendiri melakukan pembahasan tersebut di TPS3R Enci Azis Gardujati Kota Bandung bersama sejumlah pejabat, di antaranya, Ketua Satgas Pengelolaan Sampah Terpadu Bandung Raya yang juga Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Jabar, Dedi Taufik dan Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono.
Di TPS3R Enci Azis Gardujati Kota Bandung, Bey ingin mengembangkan proses pengolahan sampah dari Gibrik (alat pemisah sampah organik dan anorganik) hingga bisa menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
“Ini terkait sampah Kota Bandung, kami ingin penanganan sampah jadi prioritas, disini contoh kami ingin mengembangkan ada Gibrik sampai RDF. Nanti ada peningkatan dan saya akan lihat dulu dampaknya secara visual, jangan sampai masih ada yang buang sampah sembarangan segala macam,” jelas Bey, Senin (13/5/2024).
“Tadi juga dibahas perda yang bisa menghukum mereka yang buang sampah sembarangan dan peningkatan mesin-mesin yang ada,” imbuhnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini