Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

5 Rekomendasi Tempat Wisata Terpopuler di Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 18:30 WIB

CLBK, Rachmat Irianto Resmi Pulang ke Persebaya

Rabu, 18 Juni 2025 17:00 WIB

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Rabu, 18 Juni 2025 16:30 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • 5 Rekomendasi Tempat Wisata Terpopuler di Bandung 2025
  • CLBK, Rachmat Irianto Resmi Pulang ke Persebaya
  • Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
  • Jaga Kondisi di Tengah Liburan, Pemain Muda Persib Serius Siapkan Diri untuk Maung Bandung
  • Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan
  • Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI
  • Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat
  • Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Bey Minta Pemerintah Daerah Manfaatkan Pompanisasi Antisipasi Kekeringan saat Puncak Kemarau

Putra JuangKamis, 18 Juli 2024 12:01 WIB
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. (Foto: Biro Adpim Jabar)

bukamata.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mewaspadai ancaman kekeringan yang akan terjadi di Kabupaten Bandung dan wilayah Pantura serta beberapa daerah lainnya menjelang puncak musim kemarau.

Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin meminta, agar kabupaten kota di wilayah tersebut untuk mengantisiasi kekeringan yang diprediksi akan terjadi pada akhir Juli hingga Agustus 2024.

“Pertama lumbung-lumbung padi seperti Indramayu, Karawang, Bogor, dan Kabupaten Bandung juga kami perhatikan,” ucap Bey, dikutip Kamis (18/7/2024).

Bey mengatakan, pemerintah daerah harus melakukan mitigasi dengan cara pompanisasi. Pemprov Jabar sendiri sudah mempersiapkan hal itu untuk membantu warga yang terdampak nantinya.

“Kami sudah pompanisasi, minta agar diawasi betul distribusinya. Kami berharap betul dari pompanisasi ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Kemenko Marves Apresiasi Pemprov Jabar dalam Upaya Pembangunan Ekonomi Hijau di Bodebek

Sebelumnya, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan ke lokasi-lokasi yang kerap terjadi kekeringan termasuk dengan kekurangan air minum di beberapa kabupaten dan kota.

“Kita sudah koordinasi dengan BPBD di kabupaten/kota untuk menggambarkan kondisi wilayah untuk mitigasi bencana di puncak kemarau tahun 2024,” ujar Hadi, Selasa (16/7/2024).

Beberapa daerah yang berpotensi mengalami kekeringan tersebar di bagian utara dan selatan Jabar. Hadi menjelaskan, berdasarkan data tahun lalu, wilayah pantura menjadi daerah yang mengalami kekeringan cukup luas.

“Kekeringan terjadi di wilayah Bogor meski disebut kota hujan, ada beberapa lokasi yang terjadi kekeringan jadi bukan karena hujannya tapi memang kekurangan sumber airnya. Selain itu, daerah Ciamis, Tasikmalaya dan Pangandaran tahun kemarin sempat melaporkan kekeringan,” jelasnya.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Bersama BIJB Rumuskan Rute Baru, Jadwal Penerbangan hingga Penurunan Harga Avtur

Meski begitu, dalam kondisi saat ini, kata Hadi, sudah ada satu laporan kekeringan yang terjadi di daerah Karawang. Sementara, untuk daerah lainnya di Jawa Barat belum terlaporkan mengalami kasus serupa.

Selain kekeringan, karhutla juga menjadi hal yang harus di mitigasi sejak dini. Menurutnya, ada beberapa daerah yang berpotensi memunculkan bencana alam ini. Beberapa diantaranya, Majalengka, Kuningan.

“Jadi kondisi kemarau tahun ini tak se-ekstrim tahun lalu, karena tahun lalu kan ada fenomena El Nino kalau tahun ini tidak terjadi kondisi itu. Memang hanya ada potensi La Nina meski lemah potensinya. Jadi untuk potensi terjadi hujan pun akan rendah dengan kategori hujan lokal,” katanya.

Baca Juga:  Status Darurat Sampah Diperpanjang, Pemda Bandung Raya Diminta Kelola Sampah Masing-masing

Hadi mengimbau, agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik saat memasuki puncak musim kemarau nantinya. Menurutnya, kondisi kemarau pada tahun ini tidak akan panjang seperti beberapa tahun sebelumnya.

“Tetap potensi kekeringan ini ada, jadi tetap masyarakat bisa berhemat air. Termasuk pembukaan lahan agar masyarakat berhati-hati saat membuka lahan untuk penghidupannya untuk berkoordinasi dengan aparat kewilayahan agar penanganan bisa dilakukan dengan cepat,” tandasnya.

Bey Machmudin Kekeringan musim kemarau Pemerintah Daerah Pemprov Jabar pompanisasi puncak kemarau
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Rabu, 18 Juni 2025 16:30 WIB

Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan

Rabu, 18 Juni 2025 14:30 WIB

Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI

Rabu, 18 Juni 2025 14:13 WIB

Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat

Rabu, 18 Juni 2025 14:00 WIB

Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan

Rabu, 18 Juni 2025 13:31 WIB

Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 13:10 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Wisata Garut Paling Populer 2025: Mulai dari Gunung Sampai Pantai

Sabtu, 14 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.