bukamata.id – Badan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana (BKPB) Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Jawa Barat melayangkan surat keberatan kepada Yayasan Rumah Sakit Advent (RSA) terkait sikap arogansi dan dugaan pelecehan marwah terhadap Ormas PP.
Dugaan pelecehan ini muncul usai pihak PP meminta agar bisa bertemu langsung dengan pimpinan Yayasan RSA, namun tidak pernah digubris. Pertemuan itu bertujuan untuk mengklarifikasi beberapa hal terkait masalah yang terjadi setahun lalu.
Ketua Pengurus Wilayah BKPB PP Jawa Barat, Rezal W. MBA memaparkan kronologi kejadian tersebut. Di mana, kurang lebih setahun yang lalu pihaknya mendapatkan aduan dari polisi yang dilakukan oleh pihak Yayasan RSA.
“Kurang lebih setahun lalu, kami, ya, berlebihan jika dikatakan ditangkap. Tidak juga, tetapi ada aduan. Tiba-tiba, polisi datang dari Polsek yang saya lupa namanya, dan kami dipanggil ke rumah sakit. Mereka mengatakan ada aduan bahwa kami mau berdemonstrasi,” ujar Rezal usai menyerahkan surat keberatan ke yayasan RSA di Jl Cihampelas, Kota Bandung, Kamis (17/10/2024).
“Saya meminta klarifikasi, mereka meminta ini secara resmi, jadilah itu repot. Namun, karena mereka butuh, kami buatkan. Justru dengan surat resmi tersebut, kami merasa diabaikan. Itu yang pertama. Sebenarnya, kami hanya meminta penjelasan kenapa kami diadukan,” lanjutnya.
Sayangnya, pihak RSA tak kunjung merespons surat yang dilayangkan PP. Hal ini dinilai menjadi sebuah pelecehan terhadap marwah ormas tersebut.
“Kami menerima kabar bahwa rumah sakit tersebut tidak berkenan bertemu dengan Pemuda Pancasila, dan bagi saya itu merupakan pelecehan,” ungkap Rezal.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini