Kemudian, pemerintah desa memiliki program pembangunan membuat gang, sehingga uang atau anggaran yang ada dibelanjakan di wilayah.
“Maka secara ekonomi akan berpengaruh,” ujarnya.
Maka, dilaksanakannya kegiatan rutin Rembug Bedas yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung ini untuk memberikan pencerahan, edukasi dan juga menyampaikan informasi program selama kepemimpinannya.
Menurutnya, penyampaian program prioritas itu selama tiga tahun dibawah kepemimpinannya di Kabupaten Bandung.
“Dari 13 program prioritas Bupati Bandung ini, tentunya sudah berjalan,” imbuhnya.
Dadang mengatakan, saat ini pemerintah sudah membuat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), kemudian ditindaklanjuti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tingkat Kabupaten/Kota se-Indonesia.
“Disamping itu juga memberikan informasi dan menampung aspirasi dan juga melihat situasi dan kondisi di lingkungan Desa Mandalasari misalnya. Contohnya, tadi ada usulan jalan di Desa Mandalasari harus bagus. Usulan jalan itu untuk dicatat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung, supaya ada tindak lanjut,” tuturnya.
Dadang mengatakan, jika usulan warga terkait pembangunan jalan itu belum masuk program tahun 2024, maka nantinya akan dianggarkan pada tahun berikutnya.
“Nanti kita lihat. Kalau belum, nanti kita anggarkan di tahun 2025. Itu maksud dan tujuannya, kenapa ada program Rembug Bedas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Mandalasari, Ahmad Fahsa mengucapkan selamat datang kepada Bupati Bandung beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung yang hadir pada pelaksanaan Rembug Bedas tersebut.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini