Yang kedua, Dedi menegaskan perlunya pembangunan ekonomi yang merata, dengan fokus pada ekonomi kerakyatan dan pembangunan ekosistem ekonomi di desa dan kota.
Ia berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang dapat menciptakan peluang bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama melalui pengembangan sektor ekonomi lokal yang inklusif.
Ketiga, Dedi juga menekankan pentingnya menciptakan birokrasi yang efisien, profesional, dan produktif, yang berfungsi sebagai pelayan masyarakat.
Birokrasi yang solid akan menjadi dasar bagi tercapainya berbagai program pembangunan yang bermanfaat bagi rakyat Jabar.
Dan keempat, infrastruktur yang merata dan terintegrasi antara desa dan kota menjadi prioritas utama dalam visi “Jawa Barat Istimewa”.
Dedi menjelaskan bahwa disparitas pembangunan antara utara dan selatan, serta antara desa dan kota harus dapat diatasi agar semua wilayah di Jabar berkembang secara seimbang. Infrastruktur yang baik akan mendukung pertumbuhan ekonomi, mobilitas, dan kesejahteraan masyarakat.
“Semua ini adalah langkah-langkah untuk mewujudkan masyarakat yang gemah ripah, repeh rapih. Kacai jadi salewi, ka darat jadi salogak,” ujar Dedi, mengutip ungkapan Sunda yang menggambarkan cita-cita masyarakat yang makmur, sejahtera, dan bahagia.
Dedi Mulyadi berharap dengan visi “Jawa Barat Istimewa”, seluruh aspek pembangunan di provinsi ini dapat terlaksana secara adil dan merata, menjadikan Jabar sebagai provinsi yang mampu memberikan kemakmuran bagi semua warganya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini