Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

5 Rekomendasi Tempat Wisata Terpopuler di Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 18:30 WIB

CLBK, Rachmat Irianto Resmi Pulang ke Persebaya

Rabu, 18 Juni 2025 17:00 WIB

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Rabu, 18 Juni 2025 16:30 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • 5 Rekomendasi Tempat Wisata Terpopuler di Bandung 2025
  • CLBK, Rachmat Irianto Resmi Pulang ke Persebaya
  • Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
  • Jaga Kondisi di Tengah Liburan, Pemain Muda Persib Serius Siapkan Diri untuk Maung Bandung
  • Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan
  • Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI
  • Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat
  • Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Cegah Peredaran Obat Kedaluwarsa, DPRD Kota Bekasi Dorong Digitalisasi Sistem Peredaran Obat

Aga GustianaSenin, 24 Maret 2025 11:30 WIB
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Raden Eko Setyo Pramono. (Foto: Ist)

bukamata.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan pihak Puskesmas Rawa Tembaga. Rapat ini menyusul insiden pemberian obat penurun panas kedaluwarsa kepada 11 anak saat kegiatan imunisasi di Puskesmas tersebut.

Dorongan Digitalisasi Peredaran Obat

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Raden Eko Setyo Pramono, menyampaikan bahwa DPRD mendorong Dinkes untuk segera menerapkan sistem digitalisasi guna memantau peredaran obat di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

“Ini sangat penting karena menyangkut nyawa seseorang. Dengan sistem digital, data peredaran obat akan lebih terpantau dan risiko kesalahan dapat diminimalisir,” ujar Raden Eko.

Baca Juga:  DPRD Kota Bandung Desak Pemkot Petakan Daerah Rawan Kebakaran

Dampak Insiden terhadap Anak-Anak

Dalam insiden tersebut, dua dari 11 anak yang menerima obat kedaluwarsa mengalami efek samping. Satu anak mengalami diare, sementara anak lainnya mengalami ruam merah di kulit. Beruntung, kedua anak tersebut kini telah pulih sepenuhnya.

Penyebab Insiden

Menurut laporan Dinkes, obat yang kedaluwarsa itu sebenarnya sudah ditarik dari peredaran pada tahun 2022. Namun, karena masa kedaluwarsanya berakhir pada September 2023, obat tersebut kembali digunakan. Ketidaktertiban pencatatan manual menjadi salah satu penyebab utama insiden ini.

Baca Juga:  DPRD Kota Bandung Belanja Barang Mewah di Tengah Efisiensi Anggaran

“Sebagian obat yang seharusnya ditarik ternyata masih tersimpan di tas tenaga lapangan, yang kemudian terdistribusi tanpa terdeteksi. Laporan manual yang digunakan selama ini membuat proses pemantauan tidak efektif,” jelas Raden Eko.

Komitmen untuk Pengawasan Lebih Ketat

DPRD Kota Bekasi berharap sistem digitalisasi dapat segera diimplementasikan untuk memastikan pengawasan obat-obatan menjadi lebih ketat dan transparan.

Baca Juga:  Dinilai Bukan Solusi, DPRD Kota Bekasi Ingin Alihkah BLT Jadi Lapangan Kerja Baru

“InsyaAllah, dengan sistem ini, kejadian serupa tidak akan terulang. Kami akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Dinkes untuk memastikan sistem ini berjalan optimal,” tegas Raden Eko.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir berobat ke Puskesmas. DPRD berkomitmen untuk terus mengawasi dan mengevaluasi langkah-langkah perbaikan yang dilakukan Dinkes demi memastikan keselamatan pasien.

Dengan adanya sistem digital yang terintegrasi, diharapkan Kota Bekasi dapat mengelola stok obat secara lebih akurat, meminimalkan risiko human error, dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

DPRD Kota Bekasi obat Puskesmas
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Rabu, 18 Juni 2025 16:30 WIB

Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan

Rabu, 18 Juni 2025 14:30 WIB

Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI

Rabu, 18 Juni 2025 14:13 WIB

Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat

Rabu, 18 Juni 2025 14:00 WIB

Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan

Rabu, 18 Juni 2025 13:31 WIB

Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 13:10 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Wisata Garut Paling Populer 2025: Mulai dari Gunung Sampai Pantai

Sabtu, 14 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.