bukamata.id – Seorang pria berinisial R tega membakar istri sirinya, I (23), di Desa Gantar, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, pada Senin (10/3/2025) malam.
Tindakan keji ini dipicu oleh rasa cemburu R yang menduga istrinya memiliki hubungan dengan pria lain.
Menurut keterangan Kasatreskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan, pelaku berhasil diamankan kurang dari 24 jam setelah kejadian, tepatnya pada Selasa (11/3/2025) siang di rumahnya di Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis.
Penangkapan ini dilakukan berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti berupa sepeda motor korban yang tertinggal di lokasi kejadian.
“Pelaku merasa marah dan sudah tidak bisa menahan emosi lagi. Pelaku sudah merencanakan untuk membakar korban setelah melihatnya berduaan di alun-alun,” ujar AKP Hillal Adi Imawan.
R dan I telah menjalin pernikahan siri sejak tahun 2019. Namun, belakangan ini, R merasa cemburu karena sering melihat istrinya berkomunikasi dengan pria lain.
Sebelum kejadian, R sempat melakukan panggilan video dengan korban dan mendengar percakapan telepon korban dengan seorang pria.
Dipicu oleh api cemburu, R membeli bahan bakar minyak (BBM) seharga Rp5.000 di wilayah Haurgeulis.
Setibanya di rumah korban, R mendengar percakapan telepon korban dengan pria lain. Saat korban tertidur, R menyiramkan BBM dan membakarnya.
Korban terbangun dan berteriak, sementara pelaku melarikan diri, meninggalkan sepeda motor dan sandalnya di lokasi kejadian.
Akibat perbuatan pelaku, korban mengalami luka bakar serius dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di ruang ICU rumah sakit.
Pelaku dijerat dengan Pasal 187 ayat (2) KUHP Jo. Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana pembakaran yang menimbulkan bahaya maut dan penganiayaan.
Jika terbukti bersalah, pelaku terancam hukuman berat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami mengimbau masyarakat agar menyelesaikan permasalahan secara damai dan tidak menggunakan kekerasan yang dapat membahayakan nyawa orang lain,” pungkas AKP Hillal Adi Imawan.
Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya dari tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dipicu oleh rasa cemburu.
Diharapkan, kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk selalu mengedepankan penyelesaian masalah secara damai.