“Challenge yang dihadapi teman-teman leasing lembaga pembiayaan ada NPL Credit Non Performing Loan yang tinggi, yang membuat teman-teman di leasing dan lembaga pembiayaan lebih hati-hati dalam memberikan approve kepada kredit,” jelasnya.
Meski mengalami penurunan market, Rokky mengatakan, market share Daihatsu secara Nasional kurang lebih tidak berubah dibandingkan dengan tahun lalu.
“Kami bisa sampaikan ya Daihatsu turun nya kurang lebih 12% juga, jadi turunnya Daihatsu sejalan dengan turunnya market sehingga market share Daihatsu secara Nasional kurang lebih tidak berubah dibandingkan dengan tahun lalu, itu secara Nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Wilayah Daihatsu Jabar, Michael Hendro menambahkan terkait terjadinya penurunan market Daihatsu di tahun 2024.
“Karena pembelian kita 79 kredit, sebenarnya kondisi pembiayaan itu sangat berpengaruh di kita, kalau bicara pelemahan ekonomi, tahun politik, itu impact nya kurang lebih Nasional dan Jawa Barat tentunya sama-sama mengalami itu, tapi karena porsi pembelian kredit Jawa Barat lebih besar,” jelas Michael.
Michael juga mengatakan, Daihatsu mendapatkan impact besar dari kenaikan suku bunga dimana leasing lebih selektif dalam memberikan kredit pembiayaan.
“Kita jujur kena impact yang lumayan besar, itu di peningkatan NPL yang tadi Pak Rokky sempet cerita sehingga memang hari ini untuk bisa mendapatkan approve itu leasing jauh lebih selektif dan memiliki beberapa parameter tambahan dan karena salah satunya Daihatsu ini segmentasinya kebanyakan First Buyer jadi kami agak sedikit terhambat,” paparnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini