“Untuk tantangan saat ganti menu gaada sih, lebih ke biar anak-anaknya kreatif aja. Kalau motornya tetep saya pribadi. Untuk memilih menu yang muncul dan keluar, kita tidak berdasarkan apapun, yang pengen diturunin, diturunin aja tidak berdasarkan pemasaran atau kelamaan biar ga bosen. Kadang ada yang menunya lagi oke banget, kalau aku pengen tarik, tarik aja yaudah,” bebernya.
Adapun terkait proses kreatif dalam pembuatan menu, tidak lebih dari seminggu setelah foto produk keluar. Meski begitu, dalam pembuatan menu tersebut Dailah melakukan explore terlebih dulu pada menu aslinya.
“Nyobain dulu menu aslinya gimana, jadi biar kalau kita mau otak-atik juga, kita udah tau fundamentalnya duluan. Ini berdasarkan riset, aku juga kadang 2 bulan sekali, 1 bulan sekali, keliling gitu. Intinya kita tau fundamental nya, jadi kalau ada yang ngajak ngobrol atau ada orang asli dari daerah makanan tersebut yang nanya, kita kasih tau kita bikin stylenya Dailah, kita ambil roots nya aja. Kita ga bisa sebut ini autentik juga, karena di satu daerah dengan satu nama makanan bisa beda-bed- cara ngolah,” jelasnya.
Salah satu yang pernah dibuat Dailah Sajian Nusantara, yakni Siong Sira dari NTB. Makanan berkuah, dengan rasa asam, segar, pedas dimasak dalam Bambu.
“Siong Sira ini resepnya partnerku, di sini kita buka berempat, salah satu partnerku ini orang NTB langsung. Jadi aku diajarin sama mamahnya langsung,” ujarnya.
Menu Siong Sira ini juga salah satu hidangan yang masuk ke lidah warga Bandung, dimana lidahnya sudah didesain buat rasa manis, pedas, asin, gurih.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini