bukamata.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumedang meningkat signifikan selama tahun 2024.
Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumedang, Aan Suganda mengatakan, hingga Oktober 2024 tercatat ada 2.341 kasus DBD dengan jumlah kematian 7 orang.
“Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2023 lalu yang hanya ada 1308 kasus dengan jumlah kematian 3 orang,” ucap Aan, Kamis (14/11/2024).
Sementara itu, 7 kematian DBD terjadi di Kecamatan Jatinangor (3), Sumedang Utara (1), Tomo (1), Jatinunggal (1) dan Ujungjaya (1).
Menurut Aan, meningkatnya kasus DBD saat ini dimungkinkan karena tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan dalam hal ini kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sudah mulai menurun.
“Dulu yang namnya jumat bersih (jumsih) sudah menjadi kegiatan biasa, tetapi sekarang kalau tidak ada intruksi rasaya warga malas melaksanakan jumsih,” ungkapnya.
Aan menjelaskan, pada musim kemarau seharusnya nyamuk Aedes aegypti ini sudah tidak ada. Namun karena adanya media seperti air penampungan yang tidak ditutup dan air dimedia lainnya maka nyamuk bisa berkembang biak.
“Apalagi di musim hujan dimana banyak genangan genangan air yang alasnya bukan tanah menyebabkan nyamuk akan terus berkembang biak,” imbuhnya.
Atas dasar itulah, Dinkes Sumedang tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan lingkungan dengan cara melakukan PSN.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini