bukamata.id – Barisan Nahdliyin Simpatisan dan Anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) se-Jawa Barat mendesak Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar mundur.
Desakan tersebut disampaikan warga Nahdliyin dan simpatisan PKB dalam diskusi menyikapi polemik Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dan PKB di kawasan Jalan Malabar, Kota Bandung, Selasa (20/8/2024).
Koordinator Barisan Nahdliyin, Enjang Hudori atau Mang Ehud menyatakan, desakan mundur yang dialamatkan kepada Muhaimin Iskandar sejalan dengan langkah PBNU yang kini sedang melaksanakan evaluasi perjalanan PKB selama 15-18 tahun ke belakang.
Menurut Enjang, berdasarkan aspirasi warga Nahdliyin, PBNU diharapkan mengambil keputusan untuk melaksanakan pergantian kepemimpinan di tubuh PKB.
“Karena ini aspirasi kami di bawah, kepemimpinan Cak Imin sudah hampir 20 tahun, masa gak ada regenerasi? Padahal stok (kader) di PKB itu banyak, di NU juga banyak,” ungkap Enjang.
Alasan lainnya, lanjut Enjang, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin itu telah melakukan kesalahan besar dengan membentuk mandataris.
“Mandataris mempunyai kekuasaan penuh karena selama ini juga, pemilihan ketua partai di tingkat DPC, DPW itu kalau tanpa seizin dan restu serta penunjukan Cak Imin, tidak akan terjadi. Jadi demokrasi di DPC, DPW juga sudah hilang,” sedapnya.
Tidak hanya itu, Enjang juga menilai bahwa banyak pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PKB selama kepemimpinan Muhaimin Iskandar, salah satunya menghilangkan peran Dewan Syuro.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini