“Pengelolaan tata ruang yang terintegrasi adalah kunci untuk memastikan reklame dapat mendukung estetika kota tanpa mengorbankan potensi ekonomi,” katanya.
Sedangkan, Calon Wali Kota Bandung nomor urur tiga, Muhammad Farhan menyoroti peran reklame sebagai penggerak ekonomi lokal.
“Kami berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha reklame dengan filosofi memutar lalu menerobos, agar dapat memberikan solusi atas kendala yang dihadapi oleh pelaku bisnis di IPRKB,” tegasnya.
Sementara itu, Calon Wali Kota Bandung nomor urut empat, Arfi Rafnialdi menyoroti pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam industri reklame.
“Kita perlu mendorong penggunaan reklame ramah lingkungan dan memastikan bahwa pendapatan dari sektor ini mendukung program penghijauan kota,” tambahnya.
Diskusi ini juga menyoroti peran reklame dalam meningkatkan daya tarik ekonomi Kota Bandung.
Sektor periklanan luar ruang terbukti mampu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta memberikan dampak positif bagi UMKM dan sektor terkait lainnya, termasuk perusahaan besar yang memasang media iklan.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan pengusaha reklame, ekonomi Kota Bandung diproyeksikan semakin berkembang, menciptakan lapangan pekerjaan baru, mendukung sektor kreatif, serta memperbaiki pembangunan infrastruktur kota.
Ketua 1 Ikatan Pengusaha Reklame Kota Bandung, Subchan Daragana menyatakan dukungan terhadap upaya calon Wali Kota untuk menyelaraskan estetika dan potensi daerah.
“Kami percaya, melalui kolaborasi ini, akan lahir regulasi pemerintah kota yang komprehensif, yang tidak hanya mendukung ekonomi, tetapi juga menjaga estetika kota. Kami siap mendukung kebijakan yang akan membawa manfaat bagi semua pihak,” paparnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini