bukamata.id– Calon Presiden (Capres) Anies Rasyid Baswedan memberikan tanggapan terkait program lumbung pangan nasional atau food estate yang digagas oleh Presiden Joko Widodo pada awal priode 2021-2023. Hal ini disampaikan dalam forum diskusi Desak Anies di 150 Coffe and Garden, Kiaracondong Kota Bandung, Rabu (29/11/23).
Food estate merupakan program pemerintah yang memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.
Dalam diskusinya pembawa acara Riezal Ilham Pratama bertanya mengenai kelanjutan proyek food estate.
Anies menanggapi, program food estate tidak memanfaatkan sumber daya petani yang telah mengolah lahan pertanian bertahun-tahun karena terkalahkan oleh perusahaan yang membangun pusat pertanian.
“Para petani itu sudah bertani lintas generasi, lalu negara punya uang untuk membangun pertanian, nah yang sudah bertani begitu lama malah ga dapet uangnya, lalu negara punya tempat baru untuk mengundang perusahaan untuk membangun pusat pertanian,” ujarnya.
“Kan uangnya sama, misal ada uang sekian triliun, kenapa uang itu dikasih ke perusahaan untuk bikin tempat baru, lah kita punya ratusan ribu hektar lahan pertanian, bayangkan kita beli produknya, hidup mereka tenang, pertaniannya tumbuh, kekuatan Indonesia ada pada petani tradisional jadi jangan dimatikan,” lanjutnya.
Oleh karena itu dirinya tidak berminat melanjutkan program tersebut, dan lebih memilih program contract farming untuk kesejahteraan petani.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini