bukamata.id– Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat beberan beberapa wilayah yang menjadi pusat pasokan penjualan anjing untuk dikonsumsi ke DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Kepala DKPP Jabar Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan, populasi anjing di Jabar terbilang cukup banyak meski tidak menyebut angka pastinya. Karena itu, dia tidak menampik jika Jabar disebut sebagai pemasok utama daging anjing.
“Hanya memang kalau dari sisi populasi, Jabar cukup banyak. Makanya kalau disebut itu berasal dari Jabar, itu iya,” kata Arifin saat dikonfirmasi, Jumat (12/1) dikutip dari detikJabar.
Arifin juga mengungkapkan, ada sejumlah kabupaten/kota di Jabar yang menjadi pusat pengepulan anjing yang kemudian dikirim ke daerah lain untuk dikonsumsi dagingnya.
“Ada sembilan daerah, itu Garut, Sumedang, Subang, Kuningan, Majalengka, Indramayu, Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arifin tidak membenarkan perdagangan anjing untuk dikonsumsi, karena tindakan tersebut ilegal. Menurutnya para penjual bertindak secara diam-diam mengumpulkan anjing-anjing liar.
“Jadi itu mah ilegal, orang menjual yang memang pasti nggak ada surat pengantar resminya. Suratnya pasti palsu seperti yang (kasus) Subang kemarin,” jelas Arifin.
Sebelumnya, berdasarkan data Dog Meat Free Indonesia (DMFI) pada 2019, 13.700 ekor anjing ditangkap dan dicuri setiap bulannya dari jalan-jalan kota di seluruh Jawa. Adapun Jawa Barat, disebut sebagai ‘pusat pasokan’ yang memasok anjing ke pusat Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini