“Selama ini memang kita sangat didukung oleh Bapak Ibu yang ada di Komisi X karena Bapak Ibu yang ada di Komisi X ini kan perwakilan rakyat yang ada di daerah-daerah,” ucap Fahmy.
Dengan adanya kolaborasi ini, kata Fahmi, program yang dijalannya ini bisa lebih tepat sasaran dan tepat waktu. Mengingat, kebutuhan pelaku ekraf di daerah ini sangat beragam.
“Jadi ada yang levelnya membutuhkan pelatihan di hulu, ada yang di hilir. Hari ini kita coba di hulu, bagaimana mempersiapkan produknya dari sisi rasa, kemasan dan nanti dilanjutkan ke hilir yaitu promosi, branding dan dilengkapi oleh pemasaran,” jelasnya.
Fahmy menargetkan, ada sebanyak 11.000 pelaku Ekraf yang nantinya bisa ikut dalam program ini.
Dengan kerja sama yang baik selama ini kami melihat, tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu program-program kita. Kita sangat terbantu, mudah-mudahan kolaborasi ini bisa terus dilaksanakan dengan baik.
“Kalau target, bisa dibilang ada. Di kami itu sekitar 11.000 pelaku ekraf yang kita tingkatkan kapasitasnya,” ujarnya.
Fahmy menilai, pelaku Ekraf di Kota Bandung sudah kreatif sejak dahulu. Karena itu, kehadirannya ke Kota Bandung pun hanya untuk membantu melengkapi apa yang menjadi kekurangan dalam usaha mereka.
“Kita coba datang dengan update, seperti hari ini kita tidak mengajari dari awal, karena memang produknya sudah ada kemasannya, tapi bagaimana kita memberikan tambahan pengetahuan pada mereka, update terkini terkait digitalisasi juga,” katanya.
Apresiasi juga disampaikan Sekretaris Disbudpar Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu pelaku Ekraf yang ada di Kota Bandung.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini