Selain itu, sudah banyak warga yang memiliki nomor induk berusaha (NIB) dan bantuan program prioritas lainnya.
“Guru ngaji sudah merasakan manfaatnya, disaat guru ngaji itu meninggal dunia, kemudian ahli warisnya dapat santunan Rp42 juta,” jelasnya.
Mendengar banyak dukungan dari masyarakat itu, Dadang Supriatna menyatakan, siap untuk maju pada periode kedua kepemimpinannya di Kabupaten Bandung.
“Mohon doanya saja, semoga kita tetap sehat, selamat, dan tetap amanah dalam menjalankan tugas,” tegasnya.
Di hadapan masyarakat, Dadang kembali membahas bank emok yang dinilai meresahkan masyarakat dalam menjalankan praktek usahanya.
“Bang emok bunganya cukup besar per bulannya. Kepala desa kudu nyaah ka masyarakat. Jangan sampai warganya terjerat bank emok,” ungkapnya.
Untuk mencegah bank emok, Pemkab Bandung sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp70 miliar untuk modal usaha masyarakat yang ingin membuka usaha. Yaitu melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
“Sebesar Rp 70 miliar ini untuk percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Bupati Bedas ini juga menginstruksikan Kepala Desa, RW dan RT untuk mendata warga yang menganggur.
“Supaya mereka bisa diarahkan untuk mendapatkan pembinaan melalui program pelatihan maupun kursus yang sudah disiapkan oleh Pemkab Bandung,” katanya.
Dadang mengungkapkan, pentingnya mempersiapkan Indonesia Emas tahun 2045. Ada lima hal yang harus menjadi perhatian masyarakat, pertama peningkatan sumber daya manusia, yang berkualitas dan paham IT (Informasi dan Teknologi).
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini