Selain itu, Farhan menyebut pihaknya akan mengaktifkan petugas linmas dan gober untuk memaksimalkan penanganan sampah ini. Nantinya, mereka akan rutin berkeliling wilayah untuk meminimalisasi sampah yang terbuang begitu saja.
“Linmas dan gober akan patroli di wilayahnya masing-masing yang dilakukan selama 24 jam. Keliling wilayah, melakukan deteksi dini dan pencegahan dini. Jika melihat ada sampah, bersihkan. Patroli sampah di sungai, untuk deteksi dini, mencegah banjir,” katanya seraya menyebut linmas dan gober akan berkoordinasi dengan aparatur kelurahan dan RW.
Meski begitu, Farhan mengakui berbagai langkahnya itu belum tentu bisa mengatasi persoalan sampah dalam waktu yang singkat. “Memang tidak akan selesai dalam tiga bulan. Tapi dalam tiga bulan ini kita bisa menemukan sistem yang baik terkait penanganan sampah,” ujarnya.
Dengan begitu, Farhan berharap saat TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat sudah berhenti beroperasi, yang menurut rencana pada 2026 mendatang, Kota Bandung sudah memiliki dan mengadopsi sistem pengolahan sampah yang baik. “Jadi saat Sarimukti tutup, saya berharap sampah yang dibuang itu hanya 10%-nya. Sisanya harus diolah dan habis saat itu juga,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini