bukamata.id– Pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD kompak untuk tidak berkomentar dan merespon santai pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden yang dan menteri yang boleh berkampanye dan memihak.
Hal itu disampaikan Ganjar usai menyaksikan pertunjukan teater bertajuk ‘Musuh Bebuyutan’ di Taman Budaya Yogyakarta, Ganjar mengelak dan mengalihkan pertanyaan awak media.
“Nggak iki (ini) aja (bahas teater),” kata Ganjar, dikutip dari Metro Tv, Kamis (25/1).
Ganjar lebih memilih berbicara tentang pertunjukkan yang pernah ditampilkan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta dan berujung dalam permasalahan izin itu.
Sementara cawapres nomor urut 3 Mahfud MD tidak mempermasalahkan pernyataan Presiden Joko Widodo tersebut. Saat disinggung mengenai aturan, ia juga enggan menjawab dan menyerahkannya ke Biro Hukum Sekretariat Negara.
“Ya enggak apa-apa kalau Presiden mengatakan begitu, silakan aja. Enggak mau ikut atau nggak, itu kan terserah,” kata Mahfud MD.
Diketahui, Presiden Jokowi menyebut Kepala Negara boleh berkampanye dalam pemilihan umum (pemilu). Selain itu, seorang presiden juga boleh memihak kepada calon tertentu.
“Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. (Jadi) boleh (presiden kampanye),” ujar Jokowi di Terminal Selatan Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1).
Menurutnya presiden punya hak politik atau memberikan dukungan terhadap pasangan calon tertentu. Seperti diberitakan, Putera Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) bersama Prabowo Subianto yang merupakan menteri pertahanan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini